News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Wabah Antraks

Penetapan Status KLB Antraks Masih Tunggu Keputusan Bupati Gunungkidul

Editor: Dewi Agustina
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ilustrasi Antraks. Kepala Dinkes Gunungkidul, Dewi Irawaty mengungkapkan penetapan status Kasus Luar Biasa (KLB) antraks di Guningkidul masih menunggu keputusan Bupati Gunungkidul.

TRIBUNNEWS.COM, GUNUNGKIDUL - Kepala Dinkes Gunungkidul, Dewi Irawaty mengungkapkan penetapan status Kasus Luar Biasa (KLB) antraks di Guningkidul masih menunggu keputusan Bupati Gunungkidul.

Dinas Kesehatan (Dinkes) Gunungkidul diketahui telah melayangkan nota kepada bupati terkait kasus antraks yang terjadi di Semanu.

Kasus tersebut menyebabkan seorang warga meninggal dunia karena positif antraks.

Dewi Irawaty mengatakan nota tersebut terkait penetapan status Kasus Luar Biasa (KLB) antraks .

Baca juga: Antraks merebak di Gunung Kidul, warga diimbau tidak sembelih hewan sakit - Bakteri antraks dapat bertahan puluhan tahun di dalam tanah

"Saat ini kami tinggal menunggu keputusan pimpinan," kata Dewi, Minggu (9/7/2023).

Menurutnya, secara medis status KLB antraks bisa ditetapkan lantaran sudah ada kasus kematian manusia.

Hal tersebut sesuai pula dengan Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 1501/2010.

Dewi juga menyebut kasus antraks di Padukuhan Jati, Kalurahan Candirejo, Semanu sudah menjadi catatan dari pemerintah daerah hingga pusat.

Meski begitu, penetapan KLB tetap berdasarkan sejumlah pertimbangan.

"Dasar aturannya memang sudah ada, tapi bagaimana keputusannya kami serahkan ke pimpinan," ujarnya.

Informasi terkini, Dewi menyebut ada satu warga Padukuhan Jati yang dirawat intensif di RSUD Wonosari.

Warga tersebut sebelumnya dinyatakan positif antraks berdasarkan pemeriksaan yang dilakukan.

Warga berusia lanjut ini disebut mengalami gejala luka khas antraks hingga mual-mual.

Baca juga: Ini Bahaya Spora Antraks Jika Sampai Masuk ke Dalam Tubuh

Ia pun dirujuk ke RSUD Wonosari sejak Senin (3/7/2023) lalu.

"Sampai sekarang masih dirawat, kami jaga kondisinya agar tetap stabil," kata Dewi.

Ia tak menampik data dari Kemenkes soal 3 warga meninggal dunia terkait antraks.

Ketiganya sama-sama dari Jati dan diketahui ikut mengonsumsi daging sapi yang sebelumnya sakit.

Dua warga dirawat di RSUD Wonosari dan meninggal di akhir Mei 2023, namun tidak ada pemeriksaan antraks lantaran tidak ada sampel yang diambil.

Satu lagi dirawat di RSUP dr Sardjito pada Juni 2023 dan meninggal di sana.

"Yang terakhir ini ada konfirmasi pemeriksaan antraksnya, yang mana hasilnya positif," jelas Dewi.

Wakil Bupati Gunungkidul Heri Susanto sebelumnya menilai status KLB belum perlu ditetapkan.

Sebab kasus antraks hanya muncul di Padukuhan Jati, yang lokasinya cukup terpencil.

Namun pihaknya tetap melakukan berbagai langkah pencegahan.

Satu di antaranya melokalisir alias menutup pergerakan keluar-masuk ternak dari Jati.

"Kami fokus penanganan di Jati dulu saat ini," kata Heri. (Tribunjogja.com)

Artikel ini telah tayang di TribunJogja.com dengan judul Dinkes Gunungkidul Tunggu Keputusan Bupati Soal KLB Antraks

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini