Kegiatan doa bersama sejatinya sudah dilaksanakan pihak keluarga selama beberapa hari terakhir.
Namun, demi ditemukannya jemaah haji tersebut, kegiatan doa bersama akan digelar dalam lingkup yang lebih besar.
"Meski dari hari kemarin sudah digelar, tapi kembali merencanakan agar doa bersama digelar kembali dan masyarakat di lingkungan masjid bisa melaksanakan doa bersama setelah magrib untuk mendoakan Pak Suharja," ucapnya.
Baca juga: Jemaah Haji Imam Rindu Keluarga di Tulungagung, Sudah Belikan Cucu Oleh-oleh
Di samping itu, kedatangannya ke rumah Suharja sendiri, kata Nunung, untuk memberikan semangat moril agar pihak keluarga diberi ketabahan.
Selain itu, mendengar cerita langsung soal sosok Suharja di mata keluarga.
"Pertama tentu kita prihatin karena ada salah satu warga di Kecamatan Bantarujeg yang menjadi jemaah haji tahun 2023 yang dinyatakan hilang."
"Tentu sedih, prihatin dan berharap kehilangan salah satu jemaah yang sampai saat ini belum bisa ditemukan banyak harapan, semoga saja beliau nanti pada saatnya kepulangan tanggal 19 Juli 2023 ditemukan."
'Sehingga, bisa kembali lagi kumpul dengan sesama jemaah haji dari Bantarujeg dan juga seluruh keluarga yang ada di Desa Babakansari."
"Insyallah tadi kita memberikan semangat, jangan putus asa karena insyaallah tidak ada yang mustahil bagi Allah SWT."
"Dan Alhamdulillah juga keluarga luar biasa senantiasa mendoakan, setiap malam mengaji dan tentu ini menjadi bagian yang akan dijabah oleh Allah SWT dan ditemukan segera," jelas dia.
Diberitakan sebelumnya, Kementerian Agama (Kemenag) Majalengka membenarkan ada warganya yang hilang di Arab Saudi hingga kini belum ditemukan.
Kepala Kemenag Majalengka, Agus Sutisna mengatakan, hilangnya jemaah haji itu saat pelaksanaan ibadah armuzna.
Yang mana, jemaah haji tersebut terpisah dengan istrinya.
"Bukan hilang, belum ketemu. Yang bersangkutan belum ketemu setelah pelaksanaan ibadah armuzna."
Baca juga: Seorang Jemaah Haji Asal Surabaya Hilang Saat Lempar Jumrah, Barang Bawaannya Sampai Tercecer