TRIBUNNEWS.COM, LANGKAT - Dua anggota Forum Komunikasi Putra Putri Purnawirawan TNI Polri (FKPPI) ditangkap polisi karena membunuh Ketua PAC Ikatan Pemuda Karya (IPK) Batang Serangan, Simson Sembiring alias Bagong.
Bagong tewas dibacok saat bentok IPK vs FKPPI di Dusun II Besadi, Desa Beruam, Kecamatan Kuala, Kabupaten Langkat, Sumatra Utara.
Baca juga: Bentrok Ormas IPK vs FKPPI di Deliserdang Sumut, Ketua PAC IPK Tewas Dibacok
Saat ini, dua kader FKPPI itu masih dalam proses pemeriksaan petugas Sat Reskrim Polres Langkat.
"Nanti kami kasih kabar," kata Kasi Humas Polres Langkat, AKP S Yudianto, Selasa (11/7/2023).
Yudianto mengatakan, bahwa dalam waktu dekat informasi penangkapan para tersangka dalam bentrok OKP antara IPK dan FKPPI ini akan dirilis Kapolres Langkat.
"Tadi sudah komunikasi dengan KBO Sat Reskrim, rencana akan dirilis. Kelanjutannya akan saya kabari, sabar ya," ujar Yudianto.
Anggota polisi dilempari
Personel Sat Intelkam Polres Langkat, Risky Akbar Harahap ikut terluka saat bentrok IPK vs FKPPI.
Saat kejadian, Risky yang tengah mengawal massa FKPPI ikut dilempari kader IPK.
Baca juga: Terjadi Bentrok Dua Kelompok Organisasi di Langkat, Berakhir 1 Orang Tewas
Sehingga, warga Jalan MT Haryono, Lingkungan III, Kota Binjai itu terluka.
Menurut Kapolsek Kuala, AKP Ilham, Risky mengalami luka di bawah pelipis mata sebelah kanan, lecet di bawah hidung, dan sempat mendapat perawatan di Puskesmas Kuala.
Dalam tragedi berdarah ini, anggota IPK bernama Sultan (21) warga Jalan Gelas, Kota Medan, Sumatera Utara juga menjadi korban.
Ia mengalami luka Luka bacok di kepala, dan sudah mendapat perawatan di Puskesmas Kuala, dan dirujuk ke RS Delia Stabor.
"Sedangkan Bagong (Simson Sembiring, Ketua PAC IPK Batang Serangan) mengalami luka robek pada lengan kiri atas, luka robek pada paha kiri, luka robek pada tumit kiri, luka robek pada kepala belakang, dan luka lecet pada punggung kanan," ujar Ilham.