TRIBUNNEWS.COM - Kabar duka menyelimuti wota, para penggemar JKT48.
Seorang wota bernama bernama Ahmad Arsyad Disky (17) meninggal dunia.
Arsyad meninggal dunia saat menonton konser bertajuk JKT48 Summer Tour di Mall Tentrem Semarang pada Selasa (11/7/2023) lalu.
Seorang kerabat almarhum, Bayu Ariyadi membeberkan sosok dari Arsyad.
Arsyad ternyata atlet berprestasi di bidang seni bela diri yang berasal asal Jepang, Shorinji Kempo.
Almarhum juga rajin berolahraga setiap harinya.
Baca juga: Konser JKT48 di Semarang, Tak Kantongi Izin hingga 1 Fans Meninggal, Walkot Duga Karena Tempat Penuh
"Karena dia memang atlet kempo jadi sudah biasa nge-gym, dari 06.30-08.30," kata Bayu, dikutip dari Kompas.com, Sabtu (14/7/2023).
Sementara ayah Arsyad, Edi Sarjo membenarkan putranya itu penggemar JKT 48.
Almarhum menikmati lagu-lagu group idola yang dibentuk sejak tahun 2011 tersebut.
"Ya memang suka JKT 48 sering dengerin lagu-lagunya," imbuhnya, dikutip dari TribunJateng.com.
Arsyad juga diketahui memiliki ketertarikan dengan budaya bernuansa negara Sakura.
Terlihat dari berbagai postingan di akun Instagram pribadi milik Arsyad.
Siswa Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Negeri 7 Semarang itu beberapa kali memosting gambar dari berbagai karakter anime dan manga.
Sebut saja seperti Rengoku Kyojuro dari anime Kimetsu no Yaiba hingga Eren Yeager dari Shingeki no Kyojin.
Arsyad juga pernah datang dalam acara jejepangan di Trans Studio Mini.
Ia memakai pakaian ala Thomas Shelby dalam serial televisi drama kriminal Britania Raya bernama Peaky Blinders.
Arsyad berfoto bersama dengan cosplayer lainnya.
Baca juga: Terpukulnya Ayah Ahmad Arsyad, Penonton yang Meninggal Dunia saat Nonton Konser JKT 48 di Semarang
Keluarga bantah almarhum sakit
Seorang kerabat almarhum, Bayu Ariyadi meluruskan informasi yang menyebut Arsyad sakit saat melihat konser JKT48.
Bayu menegaskan, Arsyad sehat saat keluar rumah.
Almarhum diketahui sempat sarapan sebelum pergi ke Mall Tentrem Semarang 09.30 WIB.
"Keluar rumah sehat walafiat, tidak ada riwayat penyakit."
"Jadi kami menolak bila dikatakan dia memiliki riwayat sakit," katanya, dikutip dari Kompas.com.
Bayu melanjutkan, pihak keluarga menerima kabar meninggalnya Arsyad sekira pukul 17.21 WIB.
Ayah Arsyad dihubungi oleh pihak rumah sakit menyatakan anaknya meninggal dunia.
"Ketika ayah korban datangi rumah sakit sudah meninggal," dikutip dari TribunJateng.com.
Polisi melakukan pendalaman
Satreskrim Polrestabes Semarang hingga saat ini masih melakukan pendalaman terkait meninggalnya almarhum.
Sudah sebanyak 8 saksi yang dimintai keterangan.
Mulai dari panitia penyelenggara, dokter rumah sakit dan termasuk pihak keluarga.
"Pemanggilan ini dalam rangka memenuhi panggilan penyidik," kata Kasatreskrim Polrestabes Semarang, AKBP Donny Lumbantoruan, dikutip dari TribunJateng.com.
Donny menambahkan, pihaknya belum bisa memastikan penyebab meninggalnya Arsyad.
Polrestabes Semarang sudah menyita rekaman CCTV lokasi kejadian untuk menemukan titik terang.
"Penyebab meninggal dunia desak-desakan masih didalami. Penyitaan CCTV sudah diambil semua," tegasnya.
(Tribunnews.com/Endra Kurniawan)(TribunJateng.com/Iwan Arifianto)(Kompas.com)