TRIBUNNEWS.COM – Seorang wanita di Lombok, Nusa Tenggara Barat (NTB) disebut melahirkan bayi berkaki enam.
Wanita yang tak disebutkan namanya itu melahirkan bayinya di RSUD Soedjono Selong, Lombok Timur.
Namun, belum diketahui pasti terkait waktu lahirnya bayi tersebut.
Rupanya, bayi yang dilahirkan oleh wanita asal Desa Suangi Timur, Lombok itu dinyatakan kembar.
Wakil Direktur Pelayanan RSUD Soedjono Sleong, H Bardan mengatakan bayi kembar itu lahir dalam kondisi berbeda, di mana satu bayi lahir tanpa kepala.
Alhasil, bayi itu seakan terlihat memiliki enam kaki.
Baca juga: Viral Pemuda di Kendari Seret Anjing di Aspal, Ngaku Amankan Hewan yang Tertabrak ke Tepi Jalan
Untuk itu, pihaknya perlu melakukan tindakan operasi dalam rangka memisahkan bayi kembar siam itu.
"Kembarannya yang bersifat parasitic tanpa kepala, hanya memiliki sepasang bakal tangan dan sepasang bakal kaki, perlu dipisahkan dengan tindakan operasi," kata Bardan, Senin (17/7/2023), dikutip dari TribunLombok. .
Dikatakan Bardan, bayi yang masih utuh itu tidak memiliki organ lengkap.
Sedangkan, kembarannya yang lahir tanpa kepala justru memiliki dua organ yang tak ada di bayi yang masih utuh itu.
"Bayi yang masih utuh itu, tidak memiliki organ kandung kemih dan kemaluan karena kedua organ tersebut dimiliki oleh kembarannya yang lahir tanpa kepala," katanya.
Sebanyak 8 Dokter Spesialis Dikerahkan untuk Operasi Bayi Tersebut
Dikatakan Bardan, tindakan operasi pada bayi tersebut tidaklah mudah.
Untuk itu, bayi tersebut kini telah dirujuk dari RSUD Soedjono Selong ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Provinsi NTB.
Direktur RSUD NTB, Lalu Herman Mahaputra mengatakan pihaknya telah mengerahkan 8 dokter spesialis anak untuk melakukukan tindakan operasi pada bayi berkaki enam itu.
Dokter yang akan menangani operasi bayi tersebut yakni Dokter Spesialis Bedah Anak, Dokter Spesialis Anak, Dokter Spesialis Bedah Ortopedi, Dokter Spesialis Anastesi, Dokter Spesialis Radiologi, Dokter Spesialis Bedah Plastik, Dokter spesialis Urologi, dan Dokter Spesialis Patologi Klinik.
Selain itu, RSUD Provinsi NTB juga berkoordinasi dengan RSUD Dr Soetomo Surabaya, Jawa Timur untuk penanganan pascaoperasi.
"Kerjasama RSUD Provinsi NTB bersama RSUD Dr. Soetomo Surabaya dilakukan dalam rangka perencanaan tindakan lanjutan pascaoperasi nanti," kata Lalu Herman Mahaputra, Senin (17/7/2023), dikutip dari TribunLombok.com
Terkait biaya operasi tersebut, ibu dari bayi kembar itu diketahui sebagai peserta BPJS Kesehatan.
Maka biaya operasi bayi kembar itu juga ditanggung oleh BPJS Kesehatan.
Namun, untuk biaya lainnya diluar tindakan operasi, perlu gotong royong atau cost sharing baik dari Pemerintah Daerah (Pemda) maupun Pemerintah Provinsi (Pemprov) sendiri.
(Tribunnews.com/Linda) (TribunLombok.com/Ahmad Wawan Sugandika)