Ia dapat orderan mengantar ke Cibeber, Cianjur.
Tak berpikir panjang, Geflin langsung mengarahkan kendaraanya menuju titik penjemputan yang telah ditentukan aplikasi.
Dari jauh, ibu dua orang anak itu melihat ada dua orang berada di pinggir jalan tampak sedang menunggu jemputanya.
Dua orang tersebut perempuan, tapi salah satunya berpakaian seperti laki-laki.
"Kedua pelaku itu langsung duduk di kursi di belakang, mereka tampak baik karena keduanya wanita," ungkapnya begitu yakin.
Tanpa curiga Geflin mengemudikan kendaraanya dengan sebaik-baiknya. Kedua pelaku lebih sering mengajaknya berbicara.
Hingga memasuki wilayah Kecamatan Cibeber, Geflin pun mulai merasa curiga dengan gerak-gerik kedua wanita itu karena memintanya untuk melalui jalan sepi.
"Saat situasi jalan sudah kosong, wanita yang berpenampilan seperti pria itu tiba-tiba menodongkan sangkur tepat di leher saya," ujarnya sambil menunjuk pelaku NA di hadapan Kapolres Cianjur.
Karena tak mau mati di tangan kedua pelaku, Geflin pun dengan sekuat tenaga menyingkirkan sangkur bergerigi di lehernya.
Namun satu pelaku lainya tiba-tiba sudah berada duduk di kursi pinggirnya. Pelaku tersebut tanpa aba-aba langsung menusuk secara membabi buta tubuh kecil ibu itu.
Meski sepanjang malam itu Geflin tak sempat tidur, dia dengan sekuat tenaga berusaha untuk melepas sabuk pengaman di tubuhnya sambil terus menancap pegal gas.
Akhirnya sabuk pengaman pun berhasil dilepasnya, dia pun sangkur dari tangan pelaku.
Ibu tangguh itu langsung keluar dari mobilnya untuk mencari pertolong warga dalam keadaan darah mengucur dari bagian leher dan tubuhnya.
Tak berhenti di situ, kedua pelaku terus mengejar Geflin. Tak lama datang warga, namun nahas pelaku malah menuduh balik bahwa dirinya pelaku pembegalan.