Laporan Wartawan Tribun Jabar Deanza Falevi
TRIBUNNEWS.COM, PURWAKARTA - IG (12), bocah asal Desa Ciwareng, Kecamatan Babakancikao, Kabupaten Purwakarta, Jawa Barat.
Sejak usia 9 tahun ia mengalami kecanduan menghirup bau bensin setiap hari.
Jika tidak dituruti kemauannya menghirup bau bensin itu, IG akan mengamuk bahkan gegara kecanduan ini ia putus sekolah.
Orangtuanya sudah berupaya untuk membuat anaknya kembali normal namun tidak kunjung sembuh.
IG kini menjalani pengobatan alternatif.
Acah Wiharsi (45), orangtua IG, putranya memiliki kebiasaan menghirup bau bensin itu dimulai saat IG berumur 9 tahun.
Artinya sudah 3 tahun terakhir ini menjalani kebiasaan aneh itu.
Baca juga: Balita Kecanduan Aroma Bensin di Sampang Terus Dalam Pantauan RSUD Mohammad Zyn
Ia menghirup bau bensin dengan cara mengisi bensin ke dalam botol plastik.
"Sudah jalan tiga tahun, dari dia kelas 3 sekolah dasar.
Saat itu masih umur 9 tahun, sekarang anak (IG) tuh sudah usia 12 tahun," ucap Acah Wiharsi saat ditemui Tribunjabar.id di kediamannya, Selasa (25/7/2023).
Ia mengatakan, jika IG tidak menghirup aroma bensin, maka sang anak akan mengamuk.
"Jadi tiap hari dipegangin aja itu bensin sampai mau tidur juga dibawa ke kasur.
Kalau engga dikasih nanti dia (IG) marah-marah," katanya.
Selama IG kecanduan aroma bensin, Dinas Sosial (Dinsos) Purwakarta baru sekali mendatangi ke kediamannya.
"Waktu itu pernah sekali, cuman yah dikasih tahu aja untuk tidak hirup aroma bensin. Habis itu sudah engga pernah ada datang lagi," kata Acah.
Ia menjelaskan bahwa kebiasaan IG mencium aroma bensin berawal saat sang ayah menyuruh IG untuk membeli bensin eceran.
"Jadi ayah tuh montir, suka suruh anak beliin bensin, jadi setiap pulang ke rumah tuh, bensin suka dihirup," katanya.
Acah menyebutkan anaknya itu telah menjalani berbagai cara pengobatan, mulai pengobatan umum ke Puskesmas, lalu ke RSUD Bayu Asih hingga saat ini, IG tengah menjalani pengobatan alternatif.
Baca juga: Pria asal Pamekasan Nyaris Rudapaksa Wanita Penjual Bensin, Kini Pelaku Berurusan dengan Polisi
"Sudah ke dokter itu ke puskesmas, lalu ke RSUD Bayu Asih, dikasih obat keras untuk saraf, tapi belum ada perubahan," ujarnya.
"Tapi pas jalanin pengobatan alternatif sekarang sudah mendingan," katanya.
Lebih lanjut ia mengatakan, pengobatan alternatif tersebut baru ia ketahui setelah berkenalan dengan salah satu tokoh masyarakat Purwakarta, yakni Saiful Bahri atau kerap disapa dengan Om Zein.
"Jadi untuk pengobatan sudah kami tanggung, anak ini sudah melakukan pengobatan alternatif di terapis Kang Haris.
Alhamdulillah, baru tiga minggu berjalan sudah ada perubahan," katanya.
Perubahan yang dimaksud, lanjut Om Zein bahwa IG kini sudah mengurangi mencium aroma bensin.
"Jadi kalau sebelum pengobatan itu, IG selau bawa-bawa botol isi bensin yang engga pernah dilepas," ujar Om Zein.
"Sekarang, sudah dikurangi, jadi kalau mau ke masjid, itu dilepas.
Ada lah sekitar 3-4 jam untuk lepas dari mencium aroma bensin," katanya.
Kebiasaan mencium aroma bensin yang dilakukan oleh IG membuat dirinya berhenti sekolah.
IG hanya menjalani pendidikan hingga kelas 3 sekolah dasar.
Namun, IG mengaku ingin segera masuk sekolah bila sudah sembuh dari kecanduan mencium aroma bensin.
"Jadi sih anak ini berhenti sekolah, malu katanya tapi pengen balik sekolah lagi kalau sudah sembuh," ucap Om Zein.
Artikel ini telah tayang di TribunJabar.id dengan judul Kisah Bocah di Purwakarta Kecanduan Hirup Bau Bensin, Putus Sekolah, Jalani Pengobatan Alternatif