Baca tanpa iklan
TRIBUNNEWS.COM - Pemilik konter HP Hasan Cell di Jalan Raya Telaga Asih, Kampung Citra, Cikarang Barat, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat, menjadi korban penipuan dengan modus tukar uang receh yang dibungkus dalam sebuah plastik.
Nasib apes itu dialami oleh pegawainya yang dihampiri dua orang tak dikenal dengan modus tukar uang receh atau koin.
Pelaku itu membungkus uang receh dengan plastik.
Tetapi, tukaran uang koin itu tidak sepenuhnya berisi uang, ternyata ada bongkahan tanah yang turut dibungkus dalam plastik yang sama.
Baca juga: Viral Driver Ojol Tolong Penumpang dari Penipuan Lowongan Kerja, Sebut Customernya Sempat Ditahan
Mengutip Kompas.com, Rori menceritakan kronologi kejadian penipuan yang dialami anak buahnya itu.
"Kejadian sekitar jam 03.00 WIB. Dua pelaku datang, dia bilang mau tukar uang receh koin, bilang ke karyawan saya," kata Rori saat ditemui di kiosnya, Kamis (27/7/2023).
Awalnya, pelaku ingin menukar uang dengan nominal Rp 2 juta, tetapi pegawai Rori hanya menyetujui untuk menukar uang senilai Rp 400.000 karena tidak membutuhkan banyak uang koin.
Kemudian mereka sepakat, pelaku pun memberikan plastik yang dibawa.
Sekilas dari luar, bungkusan itu terlihat berisi uang logam. Namun, saat plastik itu dibuka, ternyata di bagian dalamnya diisi dengan tanah.
Korban baru sadar bahwa plastik yang diterima itu tak sepenuhnya berisi uang koin saat pelaku sudah pergi.
"Setelah itu, pegawai bilangnya dia enggak sadar, tiba-tiba orangnya sudah pergi, pas dibongkar, dalamnya ternyata tanah," jelas Rori.
Ia kemudian sengaja mengambil video saat membuka bungkusan dengan silet.
Satu per satu plastik yang membungkus koin itu disobek dengan paksa.
"Tanah merah, kaya tanah kuburan gitu lah. (Sementara) uangnya ya acak. Ada yang pecahan Rp200, Rp500. Itu semuanya koin, enggak ada yang Rp1.000 atau kertas," jelasnya.
Baca juga: Viral Nasib Apes Korban Pencurian HP di Cipete, Malah Dipukuli Warga karena Dituduh Maling
Pelaku diduga pemain lama
Lebih lanjut, Rori mencurigai pelaku sebagai pemain lama yang sudah kerap beraksi.
Dugaan itu muncul setelah pelaku tidak lagi melewati jalan utama.
"Harusnya itu ke arah Cibitung, Taman Aster, tapi enggak ada (enggak lewat). Dia tahu kayaknya saya punya dua konter," ungkap Rori.
Ia melanjutkan, pelaku sudah sering berkeliaran di wilayah Kabupaten Bekasi.
Bahkan, kerabat Rori di Cibarusah mengatakan pernah melihat pelaku sebab wajah pelaku terekam CCTV yang terpasang di kiosnya.
"Kayaknya memang pemain lama (spesialis), sudah hapal (situasi lingkungan)," ujar Rori, dikutip Tribunnews.com dari Kompas.com.
Dari rekaman CCTV, satu pelaku terlihat bertubuh gempal dan tinggi, sementara pelaku lain lebih kecil dibanding rekannya.
"(Perawakan) rapi, biasa saja enggak seperti anak jalanan. Usia yang tubuhnya besar kisaran 30 tahun ke atas, sementara yang tubuhnya kecil, sekitar 25 tahun," ungkap dia.
Kata polisi
Dikonfirmasi terpisah, Kepala Kepolisian Sektor Cikarang Barat Kompol Sutriesno mengungkapkan, kasus penipuan uang receh yang ditukar tanah merupakan kejahatan modus baru.
"Kalau yang dicampur, sepertinya baru (modus penipuan baru)," jelas Triesno saat dihubungi Kompas.com, Kamis (27/7/2023).
Sejauh ini, kata Triesno, pihaknya hanya menerima informasi penipuan penukaran uang receh yang jumlahnya tidak sesuai.
(Tribunnews.com/Isti Prasetya, Kompas.com/Joy Andre)