TRIBUNNEWS.COM - Hingga hari ini keberadaan 8 penambang emas yang terjebak di dalam lubang galian tambang di Banyumas, Jawa Tengah belum diketahui.
Operasi pencarian yang telah dilakukan sejak Rabu (26/7/20230) belum membuahkan hasil.
Berdasarkan rapat koordinasi yang digelar tim SAR gabungan, operasi pencarian akan dihentikan pada Selasa (1/8/2023) pukul 14.30 WIB.
Rapat yang dihadiri Bupati Banyumas, Kapolresta Banyumas, Dandim 0701/Banyumas, Jajaran Forkopimda Banyumas serta keluarga korban memutuskan tidak memperpanjang operasi penyelamatan.
Untuk menandai tragedi ini, akan dipasang prasasti di depan lubang Bogor lokasi penambangan.
Baca juga: Evakuasi 8 Penambang Emas di Banyumas Terkendala Debit Air yang Tinggi
Kepala Kantor SAR Cilacap, Adah Sudarsa mengatakan hingga hari ketujuh operasi SAR masih belum berhasil mengeluarkan saudara-saudara yang terjebak di lubang galian.
Adapun kendala yang Tim SAR Gabungan alami yaitu debit air yang masuk ke dalam lubang galian semakin besar.
"Pompa sudah kita operasionalkan selama 24 jam.
Tapi air bukannya berkurang malah bertambah naik terus.
Di dalam itu lubang semakin menyempit bisa letter S jadi tidak sesederhana seperti tangga," jelasnya kepada Tribunbanyumas.com.
Operasi SAR akan ditutup sekitar pukul 14.30 WIB dan ditandai dengan tabur bunga dan pemasangan prasasti di depan area lubang tambang.
Sebelumnya sempat dikabarkan permukaan air turun hingga 14 meter dari bibir lubang galian, hari ini air kembali naik menjadi 12 meter.
Baca juga: Ikhlas, Keluarga 8 Pekerja Tambang Emas di Banyumas yang Terjebak Pahami Proses Evakuasi Tak Mudah
Ini berarti terdapat kenaikan muka air setinggi 2 meter.
Adapun alat yang dikerahkan hingga operasi SAR ini diantaranya pompa air, alat deteksi pencarian seperti xaver, scan sonar, live detector, alat-alat mauntainnering, SCBA, dan alat selam.
Keluraga Korban Sudah Ikhlas
Keluarga para penambang yang berasal dari Bogor, Jawa Barat, melakukan doa bersama di sekitar lubang galian tambang, Minggu (30/7/2023).
Akhiar Suryadi, selaku Kades Sukasari, Kecamatan Sukajaya, Kabupaten Bogor memimpin doa bersama untuk keselamatan 8 penambang yang masih terjebak di dalam lubang galian.
Ia mewakili keluarga korban mengaku sudah ikhlas jika para penambang meninggal lantaran proses pencarian sudah berlangsung selama 5 hari.
Menurutnya, tim SAR gabungan yang melakukan upaya penyelamatan sudah bekerja maksimal.
"Terima kasih kepada semua yang terlibat, seperti Basarnas, Bupati dan Polres atas perjuangan evakuasi, terima kasih."
"Kami, keluarga, sudah ikhlas ketika korban tidak terangkat atau evakuasi," ungkapnya, Minggu (30/7/2023).
Baca juga: 8 Penambang di Banyumas Belum Ditemukan, Keluarga: Kami Ikhlas, Jika Bisa Dievakuasi Keajaiban
Hal senada juga diucapkan Kades Cisarua, Samid yang mengikuti proses penyelamatan selama lima hari.
Diketahui, 8 penambang yang terjebak merupakan warga Desa Sukasari dan Cisarua, Kabupaten Bogor.
"Sekarang sudah lima hari. Saudara kami, kalau tidak terangkat, apa daya."
"Kami sudah ikhlas dan ridho, dan yang tahu adalah Yang Maha Kuasa. Kalau bisa dievakuasi adalah keajaiban," tuturnya.
Berikut identitas delapan orang penambang emas yang terjebak di dalam Tambang Emas Rakyat:
1. Cecep Suriyana (29) asal Desa Cisarua RT 2 RW 8 Kecamatan Sukajaya, Kabupaten Bogor
2. Rama Abd Rohman (38) asal Desa Cisarua RT 2 RW 5, Kecamatan Nanggung, Kabupaten Bogor
Baca juga: 25 Pompa Air Dikerahkan Evakuasi 8 Pekerja yang Terjebak di Lubang Galian Tambang Emas di Banyumas
3. Ajat (29) asal Desa Kiarasari RT 1 RW 06 Kecamatan Sukajaya, Kabupaten Bogor
4. Mad Kholis (32) asal Desa Kiarapandak Rt 02 RW 7 Kecamatan Sukajaya, Kabupaten Bogor
5. Marmumin (32) asal Desa Kiarasari RT 2 Rw 6 Kecamatan Sukajaya Kabupaten Bogor
6. Muhidin (44) asal Desa Kiarasari RT 1 RW 4 Kecamatan Sukajaya, Kabupaten Bogor
7. Jumadi (33) asal Desa Cisarua RT 1 RW 8 Kecamatan Sukajaya, Kabupaten Bogor
8. Mulyadi (40) asal Desa Kiarasari RT 2 RW 6 Kecamatan Sukajaya, Kabupaten Bogor
Artikel ini telah tayang di TribunJateng.com dengan judul BREAKING NEWS: Evakuasi 8 Penambang di Banyumas Dihentikan, Korban Masih di Lubang Ditandai Prasasti