TRIBUNNEWS.COM, TIMIKA- Bencana kelaparan Agandugume dan Lambewi, Kabupaten Puncak, Provinsi Papua Tengah kini menjadi sorotan nasional.
Distrik Agandugume dan Lambewi di Kabupaten Puncak, Provinsi Papua Tengah, dilanda cuaca ekstrem, sehingga menyebabkan terjadinya bencana kelaparan.
Baca juga: Ironi Papua, Warganya Kelaparan, 8 Kepala Daerahnya Telah Tersangkut Kasus Korupsi
Penjabat (Pj) Gubernur Papua Tengah, Ribka Haluk mengatakan pemerintah daerah mampu menyelesaikan persoalan tersebut.
Hal ini tentunya dilakukan melalui komunikasi dan koordinasi yang solid antara pemerintah tingkat provinsi dan kabupaten, serta pihak keamanan TNI – Polri.
Ribka mengaku telah berkoordinasi dengan Bupati Puncak, Willem Wandik, terkait penyaluran bantuan sosial di dua distrik tersebut.
Tak hanya itu, Ribka juga mengaku berkomunikasi dengan sejumlah maskapai penerbangan dalam upaya penyaluran bantuan.
Selain itu, Ribka juga menyurat kepada Kapolda Papua dan Pangdam XVII/Cenderawasih dalam memberitahukan rencana penyaluran bantuan ke Agandugume dan Lambewi, sehingga bisa mendapat pengawalan.
Antar Bantuan ke Lokasi Bencana
Ribka Haluk telah membentuk dan mengirim tim ke dua distrik tersebut.
“Kami datangkan salah satu aparat distrik dan gembala dari Agandugume. Keduanya menempuh perjalanan dari Agandugume ke Sinak, kemudian ke Timika, lalu dari Timika ke Nabire.”
“Saya bertemu dan mereka menjelaskan situasi dan kondisi di Agandugume, serta aspirasi dari masyarakat setempat,” terang Ribka.
Baca juga: Wapres Ungkap Penyebab Meninggalnya 6 Warga Papua Tengah, Dipastikan Bukan karena Kelaparan
Setelah mengetahui situasi dan kondisi di dua distrik yang terdampak bencana tersebut, Ribka memerintah Plh Sekda Papua Tengah, Kepala Dinas Sosial, dan Kepala Dinas Kesehatan untuk menyiapkan bantuan dan diantar langsung ke Agandugume dan Lambewi.
“Kepala Dinas Kesehatan menyiapkan obat-obatan dan tenaga medis.”
“Kemudian, Kepala Dinas Sosial menyiapkan beras 14 ton dan bantuan lainnya, termasuk selimut dan baju hangat, serta pakaian layak pakai bagi masyarakat.”
“Semuanya itu (bantuan) ada sekitar 16 ton,” jelasnya.
Namun, setelah semua bantuan siap diberangkatkan, Ribka mengaku menemui kendala di mana sulitnya penerbangan yang masuk ke Agandugume dan Lambewi.
“Selama 1 bulan kita negosiasi dengan maskapai penerbangan, tapi tidak ada yang berani terbang ke sana.”
Tak ayal, Ribka mengaku sempat kesulitan untuk mendistribusikan bantuan langsung ke Agandugume dan Labewi.
“Namun, kami tetap berdoa dan berusaha hingga akhirnya ada juga maskapai yang berani masuk hingga ke Agandugume,” katanya.
Ribka mengaku sudah berencana untuk mendistribusikan bantuan sejak minggu lalu.
“Namun, saya berkoordinasi dengan kepala daerah, dalam hal ini Bupati Puncak yang memiliki wilayah dan masyarakat, agar masuk duluan ke Agandugume dan Lambewi.”
“Setelahnya baru kami dari tingkat provinsi menyusul,” ujarnya.
Baca juga: Menteri Pertanian Bantah Enam Orang Meninggal di Papua Tengah Karena Kelaparan, Tapi Diare
Ribka dan rombongan Pemprov Papua Tengah diagendakan terbang ke Agandugume pada Sabtu (5/8/2023).
“Saya sudah koordinasi dengan Bupati Puncak terkait ini.”
“Kami akan turun ke sana dengan didampingi bupati.”
“Kami juga sudah menyurat kepada Kapolda Papua dan Pangdam XVII/Cenderawasih untuk menyampaikan bahwa kami akan terbang ke lokasi bencana, sehingga mereka dapat memberikan pengawalan,” pungkasnya. (*)
Artikel ini telah tayang di Tribun-Papua.com dengan judul Ribka Haluk: Pemerintah Daerah Mampu Selesaikan Bencana Kelaparan di Agandugume dan Lambewi