TRIBUNNEWS.COM - Seorang pria ditemukan tak sadarkan diri di Jalan Puskesmas Desa Paron, Ngasem, Kabupaten Kediri, Jawa Timur, Minggu (6/8/2023).
Pria berinisial AA (35) tersebut pertama kali ditemukan seorang petani, Suwito (52) saat hendak pergi ke sawah.
"Betul ada penemuan seorang pria dalam kondisi tidak sadarkan diri di sawah Desa Paron tadi pagi," kata Kapolsek Ngasem Iptu Dian Purwandi.
Mengutip TribunJatim.com, Iptu Dian mengatakan, terdapat luka berat di wajah korban.
"Jadi, saksi ini sedang di sawah mengecek pengairan. Kemudian ia menemukan seorang pria yang sudah dalam kondisi luka dan tidak sadarkan diri."
"Saksi kemudian memberitahu warga yang lain," jelas Iptu Dian.
Pihak kepolisian pun langsung datang ke lokasi dan membawa korban ke RS Aura Syifa.
"Tim kami setelah mendapatkan laporan langsung menuju ke lokasi kejadian dan menolong korban. Selanjutnya korban dilarikan ke RS Aura Syifa," paparnya.
Keluarga korban mengaku, AA keluar rumah pada Sabtu (5/8/2023) malam.
Baca juga: Begal Payudara yang Beraksi di Pati Ditangkap, Diancam Hukuman Penjara 12 Tahun
"Sementara kami masih melakukan penyelidikan terkait kronologi dan penyebab korban bisa ditemukan dalam keadaan luka di TKP." lanjut Dian.
Barang-barang korban juga diketahui masih lengkap, termasuk HP hingga identitas.
"Kami juga sementara masih lidik terkait tindak pidana apa dalam kasus ini," pungkasnya.
TribunJatim.com mewartakan, nyawa AA tak tertolong.
Korban meninggal dunia saat menjalani perawatan di rumah sakit, Minggu (6/8/2023) sore.
Anggota PPS
Setelah ditelusuri, korban merupakan seorang Panitia Pemungutan Suara (PPS) Kelurahan Dandangan, Kota Kediri.
Komisioner Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kota Kediri, Wahyudi, mengatakan, pihaknya telah mengirimkan karangan bunga sebagai bentuk bela sungkawa ke keluarga korban.
Ia juga mengatakan, saat ini masih menunggu informasi dari pihak kepolisian.
Baca juga: Mahasiswa UI yang Dibunuh Senior Sempat Melawan, Cincin Pelaku Ditemukan di Kerongkongan Korban
Sejumlah Saksi Diperiksa
Iptu Dyan Purwandi pun memeriksa sejumlah saksi, mulai dari warga yang menemukan dan orang yang beraktivitas dengan korban.
"Mereka sudah kami mintai keterangan," ujarnya.
Dari keterangan tiga orang tersebut, Dyan mengungkapkan kronologinya.
Tiga saksi tersebut menceritakan, peristiwa tersebut bermula ketika korban sedang minum minuman keras dengan tiga orang tersebut di Desa Dadapan, Kediri, Sabtu (5/8/2023) pada pukul 23.00 WIB.
Lalu, pada Minggu dini hari, mereka membubarkan diri dan mengantarkan salah satu teman menggunakan dua motor.
Setelah mengantarkan teman korban, AA bersama dengan dua temannya mengendarai satu motor untuk kembali ke kafe.
Mereka bonceng tiga dan korban berada di posisi paling belakang.
"Lalu mereka akan kembali ke kafe untuk mengambil sepeda motor korban," lanjut Kapolsek.
Kompas.com mewartakan, saat melewati area persawahan, mereka mendahului sebuah motor Suzuki Satria yang dinaiki tiga orang tak dikenal.
Penumpang Suzuki Satria tersebut lantas melakukan pengancaman dengan senjata tajam.
" Untuk penumpang yang dibelakang Suzuki Satria mengacungkan sebilah celurit," lanjut Dyan.
Korban pun dipepet hingga motor yang dinaki korban menyenggol pohon di sebelah kanan bahu jalan.
"Kemudian korban terjatuh dari motor," lanjutnya.
Teman korban pun ikut ketakutan dan memacu motornya meninggalkan korban yang terjatuh.
Korban pun kemudian ditemukan warga pada pagi harinya.
(Tribunnews.com, Renald)(TribunJatim.com, Melia Luthfi Husnika/Didik Mashudi)(Kompas.com, M Agus Fauzul Hakim)