"Tidak hanya perahu nelayan, tapi juga kapal angkutan dan kapal wisata. Sudah saatnya sekarang kita beralih dan harus dimulai," pungkasnya.
Budi, seorang nelayan mengatakan, pihaknya menyambut baik adanya program peralihan mesin kapal.
Apalagi, setelah mendengarkan pemaparan, biaya yang dikeluarkan untuk melaut jauh lebih murah.
"Ya tentu ini kabar baik, soalnya biayanya jauh lebih murah. Jika biasanya kami menghabiskan 10 liter BBM dalam sehari seharga Rp230.000, kalau pakai listrik hanya Rp25.000 saja," kata dia.
Meski begitu, Budi mengatakan bahwa kemungkinan harga mesin listrik lebih mahal dibanding mesin berbahan bakar fosil.
Untuk itu, dia sepakat dengan Ganjar bahwa nelayan harus mendapatkan insentif.
"Jadi harus diberi kemudahan dan keringanan agar nelayan tidak keberatan," ucap pria yang sudah 20 tahun menjadi nelayan tersebut.