TRIBUNNEWS.COM - Seorang terduga teroris berinisial DE ditangkap Densus 88 Antiteror Polri saat berada di rumahnya di Bekasi Utara, Jawa Barat, Senin (14/8/2023) siang.
Selain melakukan penangkapan, Densus 88 juga menggeledah rumah DE dan mengaman 18 senjata api hingga bendera ISIS.
Juru Bicara Densus 88 Antiteror Polri, Kombes Aswin Siregar menyatakan DE merupakan pendukung ISIS dan aktif menyebarkan propaganda ISIS di media sosialnya.
DE juga sering memberikan motivasi terkait jihad di media sosial Facebook.
"Salah satu pendukung ISIS yang aktif melakukan propaganda di media sosial," paparnya, Senin, dikutip dari Kompas.com.
Baca juga: Penampakan Kotak Infak yang Disebar Terduga Teroris, Digunakan Sebagai Sumber Pendanaan Aksi Teror
Densus 88 menemukan sebuah unggahan DE di Facebook yang berisi pesan yang ditujukan untuk pemimpin ISIS, Abu Al Husain Husaini Al Quraysi.
Senjata api yang diamankan di rumah DE digunakan untuk latihan menembak di kawasan Gunung Geulis, Bogor setiap dua bulan sekali.
Kombes Aswin Siregar menambahkan DE saat ini sedang mempersiapkan aksi teror dan termotivasi untuk melakukan aksi usai melihat kerusuhan di Mako Brimob 2018 silam.
"Saya memahami paham daulah (negara) pada tahun 2014 dan berbaiat kepada Abu Bakar Al Baghdadi (membaca teks baiat di media sosial) saat ramainya ISIS di Indonesia," ungkap Kombes Aswin menirukan ucapan DE.
Diketahui, DE ditangkap di rumah kontrakannya yang terletak di Perumahan Pesona Anggrek Harapan, RT 07 RW 27, Bekasi Utara, Kota Bekasi.
Ketua RT setempat, Ichwanul Muslimin mengatakan DE setiap harinya bekerja sebagai karyawan PT. KAI, namun ia tidak mengetahui jabatan yang diemban DE di perusahaan BUMN tersebut.
Baca juga: 5 Terduga Teroris Ditangkap di Solo Raya, 50 Kotak Infak Diamankan, Dijadikan Sumber Pendanaan
Menurutnya DE terbilang warga baru karena baru mengontrak rumah enam bulan lalu.
Selama tinggal di lingkungannya, DE jarang berinteraksi dengan warga, namun rutin mengikuti rapat RT.
"Kalau keluarganya jarang (interaksi), tapi kalau rapat RT dateng dia makanya kita enggak nyangka," bebernya, dikutip dari TribunJakarta.
Penggeledahan Rumah DE
Kapolda Metro Jaya Irjen Karyoto mengatakan berdasarkan data sementara ada 18 senjata api yang diamankan dari rumah DE.
"Masih dihitung, 18 (buah), itu masih campuran ada yang air gun."
"Yang dimodifikasi jadi senpi, ada yang pabrikan juga ada," ungkapnya, Senin, dikutip dari TribunBekasi.com.
Baca juga: Sosok S Terduga Teroris yang Ditangkap Densus 88 di Boyolali: Murid Doktor Azahari-Simpatisan ISIS
Setelah penggeledahan dilakukan di rumah DE yang terletak di Bekasi Utara, Densus 88 juga menggeledah rumah orang tua DE yang ada di Baleendah, Kabupaten Bandung, Jawa Barat.
Ayah DE sudah meninggal sehingga di rumah tersebut hanya ada ibu dan kakak DE.
Ketua RT setempat, Idris mengatakan DE yang berstatus terduga teroris jarang tinggal di rumah ibunya.
"Namun dia jarang tinggal di lingkungan BSI, di RT 2 jarang, banyaknya di luar," tuturnya, dikutip dari TribunJabar.id.
Ia mengaku kaget ketika ada laporan penggeledahan di rumah ibu DE.
Proses penggeledahan berlangsung sekitar dua jam, namun Idris mengaku tidak mengetahui barang yang diamankan Densus 88.
Baca juga: 18 Senjata Api hingga Bendera ISIS Ditemukan di Rumah Pegawai BUMN Terduga Teroris
"Sebetulnya yang ada di sini rumah orang tuanya, setelah nya bekerja dia jarang ke sini mungkin sudah 5 sampai 6 tahun."
"Kalau ke sini hanya saat ada perlu, atau seperti saat lebaran," lanjutnya.
Kata PT KAI
Beredar kabar terduga teroris DE merupakan karyawan PT KAI Daop II.
Menanggapi kabar ini, Manajer Humas PT KAI Daop II, Mahendro belum dapat memastikan.
"Untuk konfirmasinya silakan ke Daop I atau ke kantor pusat," bebernya.
Sementara itu, EVP of Corporate Secretary KAI, Raden Agus Dwinanto Budiadji mengatakan pihak PT KAI menghargai semua proses hukum yang akan dilakukan ke DE.
Baca juga: Peran 5 Terduga Teroris yang Ditangkap di Boyolali dan Sukoharjo, S Rakit Bom dan Cari Eksekutor
"Kami siap bekerja sama dengan pihak berwenang terkait isu tersebut," tandasnya.
Menurutnya PT KAI akan menindak tegas karyawan yang terlibat tindak pidana terorisme karena bertentangan dengan hukum.
"KAI berkomitmen untuk turut memberantas kejahatan terorisme di lingkungan perusahaan dengan terus mengingatkan seluruh jajaran mengenai integritas dan nasionalisme, serta melakukan peningkatan pengawasan oleh fungsi terkait," pungkasnya.
(Tribunnews.com/Mohay) (TribunBekasi.com/Ramadhan LQ) (TribunJabar.id/Luthfi Ahmad Mauludin) (Kompas.com/Firda Janati)