News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Warga Lumajang Masih Rasakan Dampak Banjir Lahar Semeru, Air Sumur Kering

Editor: Muhammad Renald Shiftanto
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Banjir Lahar Dingin Semeru di Lumajang, Jawa Timur

TRIBUNNEWS.COM - Banjir lahar dingin Gunung Semeru yang terjadi beberapa waktu lalu nampaknya masih berdampak pada warga sekitar.

Warga di Dusun Cerme Kulon, Desa Jatisari, Tempeh, Lumajang, Jawa Timur masih merasakan dampak dari banjir lahar dingin.

Sumur warga di Dusun Cerme Kulon ini kering lantaran adanya luapan banjir lahar dingin yang menggerus dinding permukaan sungai.

Hal tersebut disampaikan oleh Bupati Lumajang, Thoriqul Haq.

"Sebelumnya, desa ini memiliki kecukupan air, karena air bawah tanah dan permukaan sungainnya masih normal. Begitu banjir, air permukaannya turun jadi sungainya sekarang kering," ucap Thoriq.

Thoriq menginstuksikan kepada BPBD Kabupaten Lumajang agar terus mendistribusikan air bersih untuk membantu kebutuhan warga.

Baca juga: Banjir lahar dingin Semeru: Lumajang tanggap darurat, tiga orang meninggal dan lebih 1.000 orang mengungsi - Saya takut, saya tidak berani pulang

Warga sangat membutuhkan air bersih untuk kebutuhan sehari-hari. Diantaranya mandi, minum dan memasak.

Cak Thoriq juga menyarakan langkah alternatif perihal pemenuhan kebutuhan air bersih saat berdiskusi bersama para warga, salah satunya melalui pemasangan meteran PDAM.

Menurutnya, pemesangan meteran itu nantinya akan menggunakan sistem Masyarakat Berpenghasilan Rendah (MBR), dengan tujuan untuk meringankan biaya pemasangan bagi warga.

"Pemasangan meteran PDAM ini tentu kalau harga normal mahal, oleh karena itu Perumdam Tirta Mahameru saya minta memakai sistem MBR, itu separuh harga, dari satu juta menjadi Rp500 ribu, dan Rp500 ribu itu, saya minta Baznas untuk membantu separuhnya. Sehingga masyarakat hanya membayar Rp250 ribu," terang dia.

Hal itu pun juga disambut baik oleh para warga yang mengalami krisis air bersih.

Bupati berharap, langkah-lakang tersebut nantinya bisa mempercepat penyelesaian persoalan krisis air yang terjadi di Desa Jatisari.

"Itu beberapa langkah untuk dalam waktu tiga sampai empat hari ini bisa diselesaikan kekeringan di Jatisari," kata dia.

Artikel ini telah tayang di TribunJatim.com dengan judul Dampak Banjir Lahar Semeru Masih Dirasakan Warga di Lumajang, Bupati Thoriq: Sumur Warga Kering

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini