News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Bayi Tertukar di Rumah Sakit

Babak Baru Kasus Bayi Tertukar, Siti-Dian Bakal Lapor Polisi, RS Sentosa Tak Mau Dituding Penjahat

Penulis: Endra Kurniawan
Editor: Nuryanti
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

(Kiri) Siti dan Dian saat menerima hasil tes DNA yang membuktikan bayinya tertukar dan (Kanan) Foto gedung Rumah Sakit Sentosa. Berikut babak baru kasus bayi tertukar di Bogor mulai ibu bayi siap lapor polisi pihak rumah sakit tak mau dituding sebagai penjahat.

TRIBUNNEWS.COM - Kasus bayi tertukar di Kabupaten Bogor, Jawa Barat, memasuki babak baru.

Pihak RS Sentosa bakal dilaporkan ke polisi buntut mediasi yang digelar pada Rabu (30/8/2023) sore, berujung jalan buntu.

Sebelumnya RS Sentosa sudah berusaha agar kasus ini diselesaikan dengan cara kekeluargaan.

RS Sentosa menawarkan jaminan kesehatan dan beasiswa kepada dua bayi yang tertukar.

Namun, tawaran tersebut ditolak oleh ibu bayi dan memilih kasus dibawa ke ranah hukum.

Bagaimana kelengkapan informasinya? Berikut babak baru kasus bayi tertukar di Bogor, dirangkum Tribunnews.com, Kamis (31/8/2023):

Baca juga: RS Sentosa Bogor Pilih Damai dan Tawarkan 2 Jaminan pada Bayi yang Tertukar : Akui Lalai?

Mediasi masih buntu

Kuasa hukum ibu Dian, Binsar Aritonang membenarkan, proses mediasi yang digelar di Polres Bogor belum menemui titik temu antara ibu bayi tertukar dengan RS Sentosa.

Binsar menegaskan, pihaknya akan secepat mungkin membuat laporan ke polisi.

"Kami juga akan menempuh sesegera mungkin, akan menempuh upaya-upaya hukum terkait kejadian yang terjadi yang mana kami Ibu S (Siti Mauliah) dan Ibu D (Dian) sebagai korban," katanya, dikutip dari TribunnewsBogor.com.

Binsar menambahkan, dirinya tidak ingin kasus ini berlarut-larut tanpa kejelasan meskipun hasil mediasi belum bisa dikatakan final.

Terlebih Siti Mauliah dan Dian sepakat untuk menyelesaikan kasus secara hukum.

"Karena kami di sini juga harus bertanggung jawab terhadap klien kami juga, upaya apa yang akan kami lakukan."

"Dimana klien kami juga sepakat kita akan melakukan upaya hukum," tandas Binsar.

Baca juga: Polres Bogor Tak Bisa Buru-buru Lakukan Serah Terima Bayi Tertukar, Alasannya Ini

Tak mau dituding sebagai penjahat

Juru Bicara RS Sentosa, Gregorius B Djako menanggapi perihal langkah dari pihak ibu bayi tertukar.

Pada dasarnya pihak manajemen tidak mempermasalahan dilaporkan ke polisi.

"Melaporkan itu adalah hak, jadi karena itu adalah hak kita tidak bisa berkomentar lebih jauh," ucapnya, dikutip dari TribunnewsBogor.com.

Meskipun demikian, pihak RS Sentosa meminta publik untuk melihat masalah ini secara lebih luas.

Sejak awal kasus manajemen tidak lepas tangan begitu saja.

Sudah ada upaya-upaya nyata dilakukan RS Sentosa. Bahkan tes DNA yang dilakukan untuk membuktikan bayi tertukar atau tidak dibiayai langsung oleh RS Sentosa.

"Jadi itu harus diliat sebagai niat baik rumah sakit. Jangan menempatkan rumah sakit ini seolah-olah penjahat," tutur dia.

Baca juga: Polres Bogor Tak Bisa Buru-buru Lakukan Serah Terima Bayi Tertukar, Alasannya Ini

RS Sentosa, Kemang, Kabupaten Bogor. (Warta Kota/Yudistira Wanne) (Wartakotalive.com/Yudistira Wanne)

Selain tes DNA, RS juga sudah menawarkan jaminan kesehatan kepada bayi Ibu Siti dan Dian hingga dewasa.

Beasiswa turut dijanjikan sampai bayi-bayi itu beranjak dewasa.

Tawaran-tawaran diberikan sebagai bentuk niatan baik dari manajemen.

"Akan diberikan beasiswa pendidikan sampai SMA," ujar Greg.

Greg juga menekankan ada kesalahan perawat dalam kasus ini. Buntutnya Manajemen sudah menonaktifkan pihak-pihak yang dinilai telah lalai.

"Dan (perawat) menutupi kasus begitu lama," tandasnya.

Sementara itu, Kuasa Hukum Siti Mauliah, Rusdy Ridho menegaskan, kliennya menolak tawaran-tawaran dari RS Sentosa.

Siti tetap ingin menyelesaikan masalah ini lewat jalur hukum.

"Proses hukum tetap berjalan, baik pidananya maupun nanti perdatanya karena sudah jelas ada unsur pidananya yang merugikan pihak kami dalam kasus ini," katanya, dikutip dari Kompas.com.

Informasi tambahan, Direktur bersama sejumlah staf dari RS Sentosa mendatangi rumah Siti di Desa Cibeuteung Udik, Kecamatan Ciseeng, Kabupaten Bogor, Jawa Barat pada Senin (28/8/2023) kemarin.

Kedatangan rombongan bermaksud untuk meminta maaf serta menawarkan kompensasi kepada Siti.

Baca juga: Tekad Kuat Ibu Bayi Tertukar di Bogor Siap Hadapi Transisi Asuh: Serepot Apapun, Saya Tempuh

Penjelasan Polres Bogor

Kapolres Bogor AKBP Rio Wahyu Anggoro saat menyampaikan hasil tes DNA 2 bayi tertukar di Bogor, Jumat (25/8/2023). (Tangkap Layar Kompas TV)

Kapolres Bogor, AKBP Rio Wahyu Anggoro mengaku hingga kini belum menerima laporan resmi dari Siti maupun Dian.

Sehingga dirinya menunggu jika keduanya memutuskan ingin menempuh jalur hukum untuk menyelesaikan kasusnya.

"Belum ada (laporan polisi), kemarin kan laporan pengaduan dari Ibu S terhadap Ibu D."

"Kami masih menunggu seperti yang diberitakan mereka akan melaporkan kepada kami terhadap rumah sakitnya," katanya.

Rio berjanji akan mengawal kasus ini jika laporan resmi sudah masuk ke kantornya.

Ia menilai, Siti dan Dian adalah masyarakat yang berhak mendapatkan perlindungan hukum.

"Tentunya kalau mereka melaporkan terkait itu maka saya wajib melaksanakan pelayanan terbaik untuk kedua korban tersebut," tandasnya.

(Tribunnews.com/Endra Kurniawan)(TribunnewsBogor.com/Naufal Fauzy/Muamarrudin Irfani/Reynaldi Andrian)(Kompas.com/Afdhalul Ikhsan)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini