TRIBUNNEWS.COM - Kecelakaan Bus Eka vs Bus Sugeng Rahayu terjadi di jalan Madiun-Ngawi, tepatnya di Kecamatan Geneng, Kabupaten Ngawi, Jawa Timur, Kamis (31/8/2023).
Dari informasi sementara, insiden maut tersebut mengakibatkan tiga orang meninggal dunia, dua di antaranya merupakan sopir masing-masing bus.
Sementara, korban tewas lainnya merupakan seorang perempuan pejalan kaki.
Sebanyak 17 orang juga dilaporkan mengalami luka-luka.
Mengutip Kompas.com, kecelakaan bermula saat Bus Sugeng Rahayu melaju dari arah selatan menuju Ngawi.
Sementara Bus Eka melaju dari utara menuju Magetan.
Baca juga: Dugaan Penyebab Kecelakaan Bus vs Bus di Ngawi, Berawal dari Hindari Warga yang Menyebrang Jalan
Menurut keterangan saksi di lokasi kejadian, pengemudi Bus Sugeng Rahayu bermaksud menghindari pejalan kaki yang ada di depannya.
Hal itu kemudian membuat bus mengambil haluan ke kanan.
Namun, di saat bersamaan, muncul Bus Eka dari arah berlawanan. Kecelakaan pun tak terhindarkan.
"Karena kurang memperhatikan arus lalin yang ada, serta kurang hati-hatinya dan jarak sudah dekat sehingga terjadi tabrak depan kanan Bus Sugeng Rahayu dengan depan kanan Bus Eka," ujar Kapolres Ngawi, AKBP Argowiyono.
2 sopir tewas mengenaskan
Seorang anggota relawan evakuasi, Yoyok Nugroho mengatakan, kerasnya tabrakan dua bus itu membuat suaranya terdengar sampai 1 kilometer dari lokasi kejadian.
Saat tiba di lokasi kejadian, ia bersama tiga warga lainnya berupaya melakukan evakuasi terhadap kedua sopir bus.
Dikatakannya, kedua sopir dalam kondisi sangat parah, melansir Kompas.com.
"Saat datang sopir Bus Sugeng Rahayu itu nempel sama kursinya di depan Bus Eka. Kondisinya meninggal saat kita evakuasi," katanya di lokasi kejadian, Kamis.
Dijelaskan Yoyok, kondisi sopir Bus Sugeng Rahayu mengenaskan karena kaki kanannya putus.
Kondisi mengenaskan juga dialami sopir Bus Eka yang tergenjet badan bus.
Bahkan, evakuasi sopir Bus Eka memakan waktu hingga 2 jam.
"Ada 2 jam lebih untuk melakukan evakuasi sopir. Awalnya masih hidup, saat kita evakuasi meninggal," jelasnya.
Yoyok juga membantu evakuasi korban seorang perempuan pejalan kaki yang menjadi korban tewas dalam kecelakaan tersebut.
Korban lain adalah kernet Bus Sugeng Rahayu yang terlempar keluar.
Saat dievakuasi, kernet tersebut dalam kondisi masih hidup.
"Kita evakuasi ada 3 korban meninggal, dua sopir dan satu warga pejalan kaki serta satu kernet bus kondisinya seperti ngorok," ungkapnya.
Kesaksian korban selamat
Sri Utami, seorang penumpang Bus Sugeng Rahayu yang selamat dari kejadian nahas itu menceritakan detik-detik kecelakaan adu banteng yang melibatkan dua bus terjadi.
Sri mengatakan, saat kecelakaan terjadi, ia menaiki bus Sugeng Rahayu bersama sang suami, Sutarjan.
Baca juga: Cerita Warga yang Evakuasi Korban Kecelakaan Bus di Ngawi: Sopir Masuk ke Bus Lawan
Beruntung, mereka selamat dari kejadian itu dan hanya mengalami luka ringan.
Penumpang asal Kertosono, Jawa Timur itu menjelaskan, saat kejadian, keduanya mengaku sedang tertidur.
"Tadi tidur, bangun-bangun sudah (kecelakaan)," ujar Sri, dilansir Surya.co.id.
Dikatakan Sri, saat terbangun, kondisi bus sudah ringsek, dan atap bus terlepas dari bodinya.
"(Bagian) depannya juga sudah hancur," tandasnya.
Sri pun mengaku syok dengan kejadian yang dialaminya.
"Turun-turun langsung menggigil, kaget namanya bangun tidur," jelasnya.
(Tribunnews.com/Nanda Lusiana, Surya.co.id/Christine Ayu Nurcahyanti, Kompas.com/Sukoco)