TRIBUNNEWS.COM - Bayi berusia tiga hari di Ogan Ilir, Sumatera Selatan meninggal dunia diduga karena kelalaian bidan.
Bayi bernama Muhammad Agustus tersebut lahir bertepatan dengan Kemerdekaan ke-78.
Sebelumnya, korban sempat alami demam setelah disuntik dan meninggal saat dirawat di RSUD Kayuagung, Ogan Kemering Ilir, Sumsel.
Kini, pihak orang tua korban pun melaporkan hal tersebut ke polisi.
Mengutip Sripoku.com, sehari setelah melahirkan, ibu korban, Asiah mengaku didatangi oleh bidan desa.
Bidan tersebut berinisiatif ingin membantu kesehatan bayi.
Baca juga: Dugaan Malpraktik di Sumsel, Bayi Meninggal usai Disuntik, Dinkes Sebut Korban Alami Sesak Napas
Asiah mengatakan, bidan desa tersebut datang datang tanpa diundang dan bermaksud ingin mengambil sampel dari tubuh bayi.
"Dia (bidan) bilang mau ambil sampel. Tapi tidak dijelaskan mau ambil sampel apa," ujarnya.
Asiah mengaku, anaknya tak mengalami gejala apapun setelah disuntik di bagian tumit bayi.
"Dua kali disuntik. Yang pertama tidak kena," tutur Asiah.
Namun keesokan harinya, korban mengalami demam hingga harus dirawat di Puskesmas Tanjung Raja hingga dirujuk ke RSUD Kayuagung untuk penanganan lebih lanjut.
Tak membaik, bayi Asiah justru dinyatakan meninggal dunia.
Setelah dimakamkan, Asiah meminta bidan desa tersebut untuk tanggung jawab.
Namun, jawaban yang didapatkan Asiah justru mengecewakan.