TRIBUNNEWS.COM - Sudah hampir dua pekan kebakaran di TPA Sarimukti, Kabupaten Bandung Barat (KBB), Jawa Barat belum padam.
Asap yang dihasilkan pun berdampak pada ratusan warga yang tinggal di sekitar TPA Sarimukti.
Hingga saat ini, ada 363 warga yang telah menderita Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA).
Bahkan, empat warga dirujuk ke rumah sakit untuk mendapatkan penanganan medis.
Data tersebut diungkapkan oleh Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit, Dinas Kesehatan (Dinkes) Bandung Barat, Nurul Rasihan.
Nurul mengatakan mulai dari balita hingga lansia banyak yang terkena ISPA.
"Jumlah total warga yang menderita ISPA saat ini tercatat sebanyak 363 orang. Merata di semua usia, mulai dari balita, anak-anak, dewasa, maupun lansia," ucapnya, dikutip dari Kompas.com.
Baca juga: Hampir Dua Pekan Api Membakar TPA Sarimukti, Sejumlah Upaya Pemadaman Belum Berhasil
Ia juga mengatakan, kebakan di TPA Sarimukti cukup berbahaya.
Bahkan, jika terlalu lama terpapar, asap bisa menyebabkan kanker paru-paru hingga silikosis, terlebih yang terbakar adalah plastik.
"Dalam jangka waktu yang lama, warga yang terpapar atau menghirup asap kebakaran sampah bisa berisiko terkena kanker paru. Apalagi asap hasil pembakaran sampah merupakan asap dari pembakaran plastik," ujar Nurul.
Pihak Dinkes Bandung pun membuka Posko Kesehatan Dampak Kebakaran di area Kantor Desa Sarimukti.
"Kami lakukan pemantauan dan pemeriksaan kesehatan dengan membuka posko sampai tanggal 11 September. Di sana kami siapkan obat-obatan, oksigen, dan ambulans untuk melayani warga terdampak," tandasnya.
Kebakaran TPA Sarimukti Ditetapkan Darurat Bencana
Pemda KBB pun telah menetapkan kebakaran ini sebagai darurat bencana.
Pemda juga menyiapkan anggaran yang cukup besar untuk menangani kebakaran yang tak kunjung padam ini.