TRIBUNNEWS.COM - Sebuah bangunan tua bekas pemerintahan Belanda di Kota Bogor, Jawa Barat masih berdiri kokoh.
Bangunan kecil yang terletak di Jalan Paledang, Kecamatan Bogor Tengah, Kota Bogor tersebut kini digunakan oleh Bambang (52) yang membuka jasa pangkas rambut.
Bambang mengatakan, bangunan tersebut memiliki sejarah yang cukup panjang.
Kini, ia memberi nama tempat tersebut Pangkas Rambut Buitenzorg.
Menurutnya, bangunan tersebut dulunya adalah pos penjagaan yang dibangun oleh pemerintah Belanda.
Namun, sudah puluhan tahun hingga saat ini digunakan sebagai pangkas rambut yang lazimnya dikenal dengan gardu cukur.
Baca juga: Teknologi Unggulan Dinilai Perlu dalam Upaya Revitalisasi Bangunan Tua di Indonesia
"Gardu cukur dikenal dari dulunya mah gak tahu kenapa, tapi saya namain Pangkas Rambut Buitenzorg," ujarnya Selasa (11/9/2023).
Bangunan bersejarah tersebut masih sangat menggambarkan arsitektur kolonial Belanda yang khas.
Terbuat dari batu bata merah yang kokoh, menurut Bambang bangunan tersebut masih mempertahankan banyak elemen orisinalnya, salah satunya jendela berbingkai kayu.
"Yang udah diganti mah atapnya aja, dulunya masih genteng ini," ungkapnya.
Dalam sejarahnya, bangunan ini pernah berfungsi sebagai pos penjagaan yang penting selama masa penjajahan Belanda. Namun, seiring berjalannya waktu dan perubahan politik, bangunan ini beralih fungsi menjadi tempat pangkas rambut oleh warga setempat.
"Katanya mah dulunya mah pos penjagaan tentara Belanda, kalau Pangkas Rambutnya mah sejak 1960an," kata Bambang.
Lebih lanjut dirinya menceritakan selama menjadi tempat pangkas rambut selama setengah abad lebih itu sudah pernah ditempati oleh 4 tukang cukur.
"Udah berapa ya kira-kira sudah 4 generasi lah ya, tapi bukan keluarga cuman orang sini," lanjutnya.
Saat ini dirinya membuka pangkas rambut di tempat yang memiliki luas 2 kali 2 meter itu baru 10 bulan.
Sebelum diisi dirinya ia mengaku bangunan kolonialisme itu sempat kosong cukup lama padahal sudah menjadi tempat pangkas rambut selama puluhan tahun.
"Kalau saya baru, kurang lebih 10 bulan, dulunya kosong agak lama, makanya karena ini kosong agak lama dulunya pangkas rambut makanya saya isi," tandasnya.
Ia juga menceritakan perbedaan saat membuka pangkas rambut di bangunan era sekarang dan bangunan zaman dulu ialah di hawa yang dirasakannya.
Menurutnya hawa tersebut berbeda, meskipun tak kasat mata baginya itu sangat terasa.
"Bedanya di sini adem meskipun gak ada listrik ya, terus hawanya gimana ya beda aja gitu," pungkasnya.
Sampai saat ini Bambang menikmati memotong rambut setiap kepala pengujung yang datang, mulai dari pukul 07:00 WIB hingga pukul 18:00 WIB setiap harinya.
"Sehari kurang lebih 20 kepala, satu kepalanya hanya Rp 10.000 kalau buka setiap hari," tutupnya.
Artikel ini telah tayang di TribunnewsBogor.com dengan judul Bangunan Tua di Kota Bogor Ini Ternyata Bekas Pos Tentara Belanda, Kini Jadi Tempat Cukur Rambut