TRIBUNNEWS.COM - Kasus rabies di Kota Padang, Sumatera Barat kembali tersorot.
Beberapa waktu lalu, ada 22 orang yang tergigit anjing positif rabies.
Wali Kota Padang, Hendri Septa pun meminta warganya untuk meningkatkan kewaspadaan dari ancaman anjing gila maupun sejenisnya.
Hendri Septa menambahkan, meningkatnya ancaman rabies di Kota Padang disebabkan oleh karena tingginya populasi anjing liar atau anjing yang dilepasliarkan oleh pemiliknya.
"Alhamdulillah 22 korban sudah mendapatkan VAR (Vaksin Anti Rabies) di Puskesmas Pauh pasca kejadian," terang Hendri Septa, Jumat (29/9/2023)
Ia menambahkan semoga korban semuanya selamat dan kasus ini ke depan tidak terjadi lagi.
"Saya harapkan semua pihak serius menangani masalah ini," tambahnya.
Diketahui, Selasa (26/9/2023) lalu ada 22 orang menjadi korban gigitan anjing gila.
Seluruh korban saat itu langsung dilarikan ke puskesmas dan IGD Rumah Sakit Unand untuk mendapat perawatan medis serta suntik anti rabies.
Baca juga: Nasib 23 Warga Padang Digigit Anjing yang Positif Rabies
Semua korban gigitan anjing rabies di Padang wajib menjalani kontrol kesehatan dengan petugas medis.
49 Kasus Sejak Awal 2023
Dinas Pertanian Kota Padang mencatat terjadi lonjakan kasus anjing mengigit manusia pada tahun 2023.
Kadis Pertanian Kota Padang Yoice Yuliani mengatakan pihaknya mencatat dari Januari sampai saat ini terdapat 49 orang atau kasus anjing yang mengigit orang.
Menurutnya, jumlah ini termasuk 22 orang yang digigit anjing terkonfirmasi positif pada Selasa (26/9/2023) lalu.
"Kasus hari Selasa itu, awalnya memang 23 orang, setelah kita cek ulang hanya 22 orang," kata Yoice Yuliani, Kamis (28/9/2023).
Yoice Yuliani mengatakan, hasil pemeriksaan otak anjing tersebut sudah keluar dan hasil positif rabies.
Dijelaskannya, 27 kasus gigitan anjing itu tidak terkonfirmasi Rabies. Hanya 22 kasus terakhir yang terkonfirmasi positif rabies.
"Kasus anjing rabies baru kali ini," ujarnya.
Ia menambahkan jika dibandingkan tahun 2022 lalu. Kasus gigitan anjing tahun ini melonjak, tahun lalu hanya 16 kasus gigitan anjing.
Menurut Yoice, melonjaknya kasus gigitan anjing ini salah satunya disebabkan populasi anjing semakin banyak.
Pasalnya anjing hanya membutuhkan waktu dua setegah bulan sudah melahirkan dan anak yang dilahirkan juga lebih dari satu.
Untuk mengantisipasi penularan rabies, Yoice meminta agar masyarakat yang memelihara anjing, kucing maupun kera untuk membawa hewan mereka untuk divaksin, terutama anjing.
"Karena 98 persen penularan rabies ini ada di Anjing," katanya.
Artikel ini telah tayang di TribunPadang.com dengan judul Wali Kota Hendri Septa Ungkap Penyebab Meningkatnya Ancaman Rabies di Padang