TRIBUNNEWS.COM - Pandawara Group meminta maaf terkait polemik pembersihan Pantai Cibutun, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat.
Pandawara dalam videonya bertanggal 1 Oktober 2023 lalu, menyatakan Pantai Cibutun menjadi yang terkotor keempat di Indonesia.
Pernyataan tersebut membuat geram pengurus desa serta karang taruna Desa Loji-Desa Sangrawayang, Kecamatan Simpenan, Kabupaten Sukabumi.
Pihak desa tidak terima terkait penyebutan pantai terkotor dan meminta Pandawara melakukan klarifikasi.
Pandawara kemudian merespons polemik ini dengan mengunggah video permintaan maaf di akun Instgaram @pandawaragroup. Berikut pernyataan lengkapnya:
Baca juga: TNI Kerahkan Ribuan Orang untuk Bersihkan Pantai Cibutun Sukabumi, Pandawara Group Tak Dilibatkan
Ini bukan panggung untuk saling memprovokasi. Menyalahkan bukan solusi daripada banyak menilai. Mending kita banyak aksi.
Banyak yang memberitakan kegiatan clean up kita di pantai Kabupaten Sukabumi.
Sebelum itu mohon maaf bila ada ucapan perilaku dan tingkah laku dari kita yang kurang berkanan di hati bapak ibu semuanya.
Izin memberikan pendapat menurut persepsi dan asumsi kita. Terjadinya pencemaran lingkungan lebih membuat malu Pandawara dan seluruh masyarakat Indonesia di manapun lokasi dan daerahnya berada
Niat maksud dan tujuan kita, adalah untuk atau mengurangi sampah yang ada di pantai tersebut
Sebelumnya itu kita ingin meluruskan pada tanggal 29 september 2023 pada hari jumat, kita telah datang dan mendapatkan izin, serta telah berkoordinasi dengan aparatur desa setempat dan DLH Kabupaten Sukabumi untuk menjelaskan perihal pembersihan yang kita akan lakukan.
Baca juga: Viral Pandawara Sebut Pantai Cibutun Terkotor ke-4 di Indonesia, Desa Tak Terima, Minta Klarifikasi
Dan ini adalah pantai temuan keempat kita dengan kondisi pantai yang benar-benar darurat dan harus segera ditangani lebih lanjut.
dan harus diingat dari mulai pantai nomor satu kita tidak pernah menyudutkan ataupun menyalahkan pihak manapun dan kita tidak pernah mengklaim setelah pantai itu berhasil dibersihkan bawah itu berkat Pandawara
Tapi selalu kita sebutkan bahwasanya itu adalah hasil dari kolaborasi antar instansi terkait dan masyarakat yang ikut berpartisipasi
Apa yang kita lakukan selama ini tak lain hanya untuk menyadarkan dan menginformasikan yang sidatnya jelas. Yaitu kritik, kritik berujuan untuk membangunkan dan mengunggah kesadaran seluruh masyarakat Indonesia.
Maka dari itu sesuai yang telah kita jadwalkan. Kita akan tetap melaksanakan kegiatan clean up pada tanggal 6-7 Oktober sampai bertemu di sana warga suka bumi yang kita cintai.
'Dilangkahi' Pemkab Sukabumi
Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkompimda) Kabupaten Sukabumi melangkahi Pandawara Group dengan melakukan pembersihan Pantai Cibutun pada hari ini, Kamis (5/10/2023).
Rencana pembersihan diketahui sudah dirapatkan pada Senin (2/10/2023).
Dandim 0622/Kabupaten Sukabumi, Letkol Inf. Anjar Ari Wibowo menjelaskan, ada ribuan orang dilibatkan 1.300 orang dari berbagai elemen masyarakat.
"Kita bisa melihat sama-sama bahwa di Pantai Sangrawayang penuh dengan warga, gabungan TNI Polri, Pemda dan berbagai elemen masyarakat membersihkan sampah yang ada di pantai," katanya, dikutip dari TribunJabar.id.
Anjar melanjutkan pembersihan akan digelar hingga tanggal 7 Oktober.
Turut diterjunkan alat berat guna mempercepat pengangkutan tumpukan sampah.
Sekertaris Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Sukabumi, Rasyad memperkirakan, ada 30 ton sampah yang akan terkumpul hari ini.
Sampah-sampah itu lanjutnya, ada yang bersumber dari laut dan sungai.
"Kita gak tahu ini dari daerah mana," tambahnya.
Protes dari Karang Taruna Simpenan
Ketua Karang Taruna Simpenan, Deris Alfauzi, menegaskan tidak benar kabar pihaknya melakukan penolakan kepada Pandawara.
Ia menyebut pembersihan yang akan dilakukan di Pantai Cibutun merupakan kegiatan mulia.
Meskipun demikian, Deris menyatakan tidak terima dengan pernyataan dari pihak Pandawara.
Menurutnya, penyematan status Pantai Cibutun sebagai paling kotor ke-4 tidak bisa apabila hanya berdasarkan asumsi.
Deris menilai pernyataan seperti itu harus berdasarkan penelitian atau analisa dari para ahli.
"Kami hanya menolak, karena dalam video viral ada kata-kata 'Selamat Datang di Pantai Terkotor nomor 4 di Indonesia' itu yang kami pertanyakan," katanya, dikutip dari kanal YouTube tvOneNews, Rabu (4/10/2023).
"Hari ini kita tidak tahu hasil dari survei yang dilakukan Pandawara. Pernyataan tersebut harus dipertanggungjawabkan," lanjut Deris.
Di sisi lain, Deris mengakui memang sampah di Pantai Cibutun memang bisa dibilang banyak.
Sampah-sampah tersebut sudah dibersihkan pada bulan Mei 2023 lalu, oleh perangkat desa dan Pemkab Sukabumi.
"Kita akan melakukan pembersihan lagi pada waktu dalam rangka hari jadi Kabupaten Sukabumi. Kita akan mengadakan kegiatan berlanjutan."
"Makanya saya tidak terima pantai ini dikatakan pantai terkotor ke-4 di Indonesia," tegas Deris.
Kini, Deris meminta pihak Pandawara melakukan klarifikasi terkait pernyataannya.
Selain itu, diketahui lokasi dalam video adalah Pantai Loji bukan Pantai Cibutun, Sangrawayang, sebagaimana yang disebutkan dalam video.
"Yang dibuat adalah Pantai Loji, bukan pantai Pantai Cibutun, Sangrawayang," tegas Deris.
Terakhir, Deris menjelaskan alasan kenapa Pantai Loji sering terlihat kotor padahal pembersihan rutin dilakukan.
Ia mengaku, sampah-sampah bersumber kiriman dari wilayah-wilayah di atasnya.
"Sampah bersumber dari hulu yang bermura di Pantai Loji. Pemerintah sudah bergerak," tutup Deris.
(Tribunnews.com/Endra Kurniawan)(Tribunjabar.id/M Rizal Jalaludin)