TRIBUNNEWS.COM - Seorang anggota Persaudaraan Setia Hati Terate (PSHT) asal Trenggalek, Jawa Timur bernama Andan Wisnu Pradana menjadi korban pengeroyokan saat berada di Kediri.
Korban dihajar orang tak dikenal saat melintasi Jalan Inspeksi Brantas, Kota Kediri pada Rabu (4/10/2023) dini hari.
Setelah menjalani perawatan intensif di rumah sakit, korban yang berstatus mahasiswa tersebut meninggal pada Sabtu (7/10/2023).
Proses penyelidikan masih dilakukan untuk mengungkap pelaku pengeroyokan.
Baca juga: Profil PSHT, Perguruan Silat yang Berusia 100 Tahun, Miliki Komisariat di Jepang hingga Prancis
Kapolres Kediri Kota, AKBP Teddy Chandra, didampingi pengurus PSHT Kota Kediri, bertakziah ke rumah korban pengeroyokan, Minggu (8/10/2023).
Kepada keluarga korban, Teddy Chandra menyampaikan bela sungkawa serta berkomitmen untuk menangani kasus pengeroyokan yang dialami korban secara profesional.
Selain itu diimbau kepada para pendekar tidak perlu konvoi di wilayah Kota Kediri karena akan mengganggu konsentrasi petugas dalam mengusut kasus tersebut.
Polisi saat ini masih mengumpulkan bahan keterangan dan bukti-bukti yang kuat untuk mengungkap pelaku pengeroyokan korban yang tengah di Jl Inspeksi Brantas pada Rabu (4/10/2023).
Akibat kejadian itu korban mengalami luka berat. Setelah mendapatkan perawatan di rumah sakit korban meninggal dunia, Sabtu (7/10/2023).
Baca juga: Kapolda DIY Pastikan Kondisi di Yogyakarta Aman Terkendali Pasca Tawuran PSHT dan Brajamusti
AKBP Teddy Chandra menjelaskan, untuk mengusut kejadian itu petugas telah membentuk timsus yang terdiri dari satreskrim, intel, polsek jajaran, dan diback up Jatanras Polda Jatim.
“Kita langsung bergerak cepat sejak peristiwa terjadi. Timsus kita bentuk, dan hari ini diback up oleh Jatanras dari Polda Jatim,” jelasnya.
Petugas ujar sudah memeriksa 6 orang saksi dalam proses penyelidikan. Selain itu melakukan pemeriksaan CCTV di Kota Kediri untuk menhungkap kasus penganiayaan yang mengakibatkan korban jiwa.
Selain itu Kapolres Kediri Kota juga mengimbau kepada pihak-pihak lain untuk tidak melakukan konvoi yang dapat menggangu ketertiban umum.
"Kami meminta masyarakat menyerahkan kasus itu kepada Polisi yang akan bertindak profesional" tandasnya.
Sementara Ketua PSHT Kota Kediri, Agung Sediana, menyampaikan kepada warga PSHT di manapun berada untuk menahan diri dan tidak datang ke Kota Kediri.
"Percayakan perkara ini pada pihak berwajib yakni Kepolisian, mari kita doakan supaya kasus ini terang benderang dan pelaku bisa segera terungkap" harapnya.
Artikel ini telah tayang di SuryaMalang.com dengan judul Pria Trenggalek Tewas di Kediri, Pesilat Setia Hati Terate Dilarang ke Kota Kediri