News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Kata Ahli Geologi soal Penemuan Bebatuan di Padang Pariaman

Editor: Muhammad Renald Shiftanto
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Penampakan bebatuan yang diduga termasuk benda cagar budaya di bukit Kampuang gadang, Surantiah, Nagari Lubuk Alung, Kecamatan Lubuk Alung, Kabupaten Padang Pariaman, Kamis (12/10/2023).

TRIBUNNEWS.COM - Inilah kabar terbaru soal penemuan bebatuan di Surantiah, Lubuk Alung, Kabupaten Padang pariaman, Sumatera Barat.

Ahli Geologi Ade Edward menyebut, bebatuan tersebut merupakan buatan alam.

Ia mengatakan, bebatuan yang ditemukan di Padang Pariaman tersebut merupakan jenis bebatuan andesit basaltik jika dilihat dari warnanya.

Batuan tersebut terbentuk akibat pembekuan magma dibawah permukaan tanah yang menyelusup melalui retakan akibat patahan, sehingga terjadi pembekuan.

"Proses pembekuan itu berlangsung dari cair sampai padat. Selama proses pembekuan terjadi penyusutan yang menciptakan fenomena kelakar kolom (columnar joint)," terangnya, Kamis (12/10/2023).

Sifat pembekuan ini akan tegak lurus pada aliran magma keluar, bisa jadi ke atas, miring dan kesamping.

Baca juga: Objek Diduga Cagar Budaya Ditemukan di Padang Pariaman, di Perbukitan Tambang Galian

Di lokasi penemuan tersebut, alirannya miring, lurus ke atas dan juga bisa ditemukan horizontal seperti tangga.

Kelakar kolom bisa terbentuk di lokasi itu, mengingat lokasinya di bukit barisan yang merupakan daerah tektonik aktif.

Fenomena kelakar kolom ini terbilang sangat langka, karena pembentukannya jauh di bawah permukaan tanah dan usianya berkisar 40 juta sampai 60 juta tahun.

"Penemuan di sini lebih langka lagi karena posisinya di ketinggian, sehingga kemunginan bentuk kelakar kolomnya akan lebih sempurna dibanding daerah lain," jelasnya.

Sebagai inisiator geopark Ranah Minang, Ade sudah empat tahun mencari fenomena kelakar kolom ini untuk mengeksplorasi geopark Ranah Minang.

Pihaknya pernah menemukan kelakar kolom di lembah Anai, hanya saja tidak sempurna. Serta juga pernah ada di Pesisir Selatan, tapi tidak terlindungi, habis jadi material tambang.

"Di Sumatera ini penemuan kedua, sebelumnya di Geo Park Marangin Jambi, tapi posisinya di bawah," jelasnya.
Ia berharap temuan ini bisa segara dilindungi, supaya bisa menjadi kawasan cagar alam geologi, sebagai sebuah Geo Heritage Nasional.

"Pemda bisa mengajukan temuan ini pada badan geologi kementerian ESDM sesuai undang undang perlindungan alam," katanya.

Artikel ini telah tayang di TribunPadang.com dengan judul Ahli Geologi Sebut Penemuan Bebatuan di Padang Pariaman Bisa jadi Geo Heritage Nasional

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini