TRIBUNNEWS.COM - Hingga Minggu (15/10/2023) ini, kualitas udara di Kota Pekanbaru, Riau, kembali memburuk.
Padahal, beberapa waktu lalu, kualitas udara di Kota Pekanbaru sempat membaik dan berada di level biru.
Memburuknya kualitas udara tersebut disebabkan oleh kabut asap hasil dari kebakaran hutan dan lahan (karhutla).
Dari hasil pantauan Indeks Standar Pencemaran Udara (ISPU) net dari Kementrian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK) hari ini kadar PM 2.5 sekitar 121.
Kondisi ini memperlihatkan kualitas udara ada di level kuning.
Kepala Dinas Kesehatan Kota Pekanbaru, Zaini Rizaldy tidak menampik bahwa kualitas udara di kota kembali memburuk.
Ia mengimbau masyarakat agar mengikuti surat edaran yang diterbitkan pemerintah kota perihal upaya mencegah dampak kabut asap.
Baca juga: Jadi Daerah Utama Penyumbang Kabut Asap di Palembang, OKI Diminta Prioritaskan Penanganan Karhutla
"Untuk saat ini kita sudah memberi imbauan kepada masyarakat, agar mewaspadai dampak kabut asap," paparnya.
Menurutnya, kabut asap berpotensi menimbulkan dampak kesehatan bagi masyarakat.
Ia mengingatkan agar seluruh masyarakat mengurangi aktivitas di luar rumah.
"Bila memang penting, disarankan menggunakan masker sebagai pelindung diri dari dampak kabut asap," ulasnya.
Zaini menyebut bahwa pada level sangat tidak sehat tentu dinas kesehatan bakal memberi rekomendasi agar mengurangi aktivitas di luar.
Begitu juga aktivitas belajar mengajar di sekolah.
Artikel ini telah tayang di TribunPekanbaru.com dengan judul Ada di Level Kuning, Kualitas Udara di Kota Pekanbaru Kembali Memburuk