“Bukan kebun saya saja yang dirusak kawanan gajah yang berjumlah puluhan ekor, tapi banyak warga lainnya di Paya Bakong juga mengalaminya,” beber dia.
Bahkan, sebagian warga sudah pasrah karena tidak mampu mengusir kawanan gajah tersebut yang setiap saat masuk ke kebun saat tidak dijaga.
Masyarakat tidak tahu harus menyampaikan kemana lagi persoalan tersebut karena tak kunjung ditangani.
Muktaruddin berharap agar pemerintah segera meninjau Hak Guna Usaha (HGU) sejumlah perusahaan swasta yang mengalihkan fungsi hutan menjadi lahan perkebunan baru.
Karena sempitnya hutan sekarang menyebabkan kawanan gajah tersebut masuk ke dalam perkebunan Masyarakat untuk mencari makan.
Sementara kebun selama ini menjadi sumber pencaharian warga untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari, termasuk untuk biaya pendidikan anak-anak mereka.
Jika itu tak segera ditinjau ulang HGU, kawanan gajah tersebut akan terus merusak kebun warga.
Sementara itu, Imum Mukim Pante, Kecamatan Paya Bakong, Usman kepada Serambinews.com juga menyebutkan hal serupa.
Usir Gajah Pakai Petasan, Kakak Beradik di Aceh Utara Ditendang dan Diinjak Gajah, Begini Kondisinya
KONDISI Terkini Korban Amukan Gajah, Niat Usir Pakai Petasan, Adik Kakak di Aceh Malah Diinjak-injak
“Selama ini masyarakat siang dan malam menjaga kebunnya, tapi ketika masyarakat sedikit lengah saja, kawanan gajah dengan mudah merusak kebun,” katanya.
Karena itu, ia berharap pemerintah segera mencari solusi atas persoalan tersebut. (tribun network/thf/serambinews.com)