TRIBUNNEWS.COM - Kasus kekerasan yang dilakukan seorang guru terhadap muridnya terjadi di Kabupaten Buton Selatan, Sulawesi Tenggara.
Seorang siswa Sekolah Menengah Pertama (SMP) di Kecamatan Batauga berinisial JM, dipukul oleh gurunya dengan kayu.
Aksi pemukulan itu dilakukan oleh guru mata pelajaran Penjaskes berinisial N.
Pemukulan itu terjadi saat proses belajar, Senin (23/10/2023).
Saat itu, para siswa disuruh untuk menyelesaikan catatannya, tapi korban tidak menyelesaikan tugas tersebut.
Sehingga diduga oknum guru itu meluapkan kekesalannya dengan memukul korban menggunakan kayu.
"Dipukul karena tidak lengkap catatan," ujar MJ, Selasa (24/10/2023), saat ditemui TribunnewsSultra.com.
Ayah korban, La Ode Hasrudin mengatakan, anaknya dipukuli karena tidak menyelesaikan tugas sekolah yang diberikan oleh gurunya.
Selain itu, dari penuturan korban, bukan hanya dirinya yang dipukul.
Namun, ada tujuh siswa lainnya yang juga dipukul oleh guru karena tugas tidak selesai, melansir Kompas.com.
JM mengaku, dirinya dipukul di bagian lengan, pipi, dan kepalanya oleh guru menggunakan kayu hingga pipinya mengalami luka lebam.
Ternyata tindakan kekerasan yang dialami oleh korban bukan sekali ini saja terjadi.
Sebulan lalu, JM juga ditampar guru yang berbeda hingga giginya copot.
"Anak ini sudah dua kali dipukul, bulan lalu dipukul guru Bimbingan Konseling sampai giginya patah," ungkapnya.