TRIBUNNEWS.COM - Balita asal Ponorogo, Jawa Timur berinisial RPQ (3,5) meninggal saat menjalani perawatan di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) dr Soetomo Surabaya.
RPQ sempat tercebur ke dalam panci yang berisi sayur panas pada 17 September 2023 lalu.
Kepala Dinas Sosial Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (Dinsos P3A), Supriyadi mengatakan, RPQ sudah sebulan menjalani perawatan internsif, namun nyawanya tak tertolong.
“Saya dapat informasi dari TKSK (Tenaga Kesejahteraan Sosial Kecamatan) setengah jam lalu bahwa RPQ meninggal dunia,” paparnya, Senin (30/10/2023), dikutip dari TribunJatim.com.
RPQ sudah tiga kali dirujuk di rumah sakit berbeda, awalnya korban dibawa ke RSUD dr Harjono Ponorogo kemudian ke RSUD Soedono Madiun hingga RSUD dr Soetomo Surabaya.
Baca juga: Bayi yang Idap Tumor hingga Terlihat Seperti Hamil Ternyata Sering Dibawa ke Dukun, Kini Dioperasi
Di ketiga rumah sakit tersebut, RPQ mendapat perawatan secara maksimal dan telah menjalani serangkaian pengobatan.
“Persentase luka bakarnya cukup tinggi hingga 50 persen. Dan kami dari Dinsos P3A juga sudah mengupayakan yang terbaik. Penanganan juga bagus mulai Harjono (RSUD dr Harjono Ponorogo) sampai Soetomo (RSUD dr Soetomo Surabaya),” tuturnya.
Korban juga sudah dioperasi saat dirawat di RSUD dr Soetomo Surabaya.
"Kalau tidak salah sudah 4 kali operasi oleh tim dokter. Kondisi RPQ sendiri naik turun. Kita sudah melakukan yang terbaik untuk RPQ,” tandasnya.
Sebelumnya, Bidan Desa Pulosari, Suyati menerangkan, luka bakar yang dialami RPQ kebanyakan di bagian bawah tubuhnya.
Kejadian RPQ tercebur ke panci panas berawal ketika balita tersebut bermain di depan rumah.
Baca juga: Bayi 5 Bulan di Sumbar Viral Disebut Hamil: Sudah Dibawa ke Dukun, Ternyata Idap Tumor Teratoma
Ibu korban yang bernama Siti Muamah merupakan penjual sayur matang.
"Kebetulan saat kejadian ibu korban selesai memasak sayur. Dibawa kedepan juga, untuk mendinginkan sebelum dimasukkan ke plastik,” jelasnya.
Berdasarkan keterangan ibu korban, secara tiba-tiba RPQ tercebur ke panci sayur tanpa diketahui siapapun.
“Mungkin mundur-mundur gitu. Tidak langsung diangkat. Tersadar nya ketika korban menangis baru diangkat,” lanjutnya.
Korban langsung dilarikan ke UGD Puskesmas Jambon dan tubuhnya melepuh di bagian pinggang, punggung hingga kaki.
Suyati memperkirakan korban mengalami luka bakar lebih dari 50 persen.
“Cuma memang daerah fenetalia sensitif dobel rasa sakitnya, jadi itu parahnya disitu,” imbuhnya.
(Tribunnews.com/Mohay) (TribunJatim.com/Pramita Kusumaningrum)