News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Berita Viral

Polisi Tindaklanjuti Kasus Dugaan Bullying yang Menimpa Siswa SD di Pekalongan, Kepsek: Selesai

Penulis: Linda Nur Dewi R
Editor: Whiesa Daniswara
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Momen saat anggota Polsek Sragi mendatangi rumah siswa SD di Pekalongan, Jawa Tengah yang diduga menjadi korban bullying yang membuat kepalanya terluka hingga mengeluarkan darah. Kini kasus dugaan bullying itu telah diselesaikan secara kekeluargaan.

TRIBUNNEWS.COM – Pihak kepolisian merespons kabar viralnya dugaan perundungan atau bullying yang menimpa siswa Sekolah Dasar Negeri (SDN) di Pekalongan, Jawa Tengah.

Diberitakan sebelumnya, kepala siswa di salah satu SDN di Pekalongan, Jawa Tengah berinisial MFZ mengalami luka usai bermain layaknya berkelahi dengan temannya berinisial SAH saat jam kosong pada Senin (30/10/2023).

Saat itu, SAH membanting MFZ hingga mengenai bangku dan lantai.

Alhasil, kepala MFZ mengalami luka.

Kasus ini pun bahkan viral di media sosial.

Kasi Humas Polres Pekalongan, Ipda Suwarti saat dihubungi pada Jumat (3/11/2023) membenarkan adanya kejadian tersebut.

Baca juga: Viral Diduga Bocah SD di Madura Menikah, Kejaksaan Negeri Sampang: Informasi Pernikahan Itu Hoax

Menurutnya, pihaknya juga merencanakan anggota Polsek Sragi ke sekolah tempat korban bersekolah.

"Betul, kemarin anggota Polsek Sragi, sudah ke rumah korban. Hal ini menindaklanjuti adanya postingan di media sosial. Sehingga, anggota langsung menuju ke rumah korban," ujar Ipda Suwarti, Jumat (3/11/2023), dikutip dari TribunJateng.

"Hari ini anggota Polsek akan ke sekolah," sambungnya

Dikatakan Ipda Suwarti, sebelumnya telah dilakukan mediasi, namun tidak melibatkan pihaknya dan tidak dilaporkan ke polisi.

"Setelah ada postingan di medsos dari polsek langsung bergerak mendatangi korban," tambahnya.

Sudah Mediasi dan Dianggap Selesai

Kini kasus dugaan bullying yang menimpa siswa SD di Pekalongan, Jawa Tengah ini telah diselesaikan secara kekeluargaan.

Dunawi, Kepala sekolah di tempat korban dan terduga pelaku menimba ilmu mengatakan, baik keluarga MFZ dan SAH telah sepakat membubuhkan tanda tangan di atas surat pernyataan damai dan tidak saling membawa kasus ke hukum.

"Setelah kejadian itu, kami langsung ambil tindakan untuk pergi ke puskesmas, sampai pengobatan, sampai pulang ke sekolah lagi. Kemudian, memang satu kendala pihak sekolah belum ke rumah korban," kata Dunawi , Jumat (3/11/2023), dikutip dari Tribunjateng.com.

Halaman
12
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini