TRIBUNNEWS.COM, SEMARANG - Tiga kabupaten di Provinsi Jawa Tengah (Jateng) berpotensi terjadi banjir pada musim hujan tahun ini.
Berdasarkan pemetaan BPBD Jateng, ketiga wilayah yang rawan terjadinya banjir meliputi Cilacap, Grobogan dan Demak.
Baca juga: Banjir Rendam Ratusan Rumah di Pasaman Barat akibat Hujan Lebat dan Sungai Menguap
Daerah tersebut diklasifikasikan pada kelas tinggi daerah yang berpotensi terjadi banjir.
Kepala Bidang Kedaruratan BPBD Jateng, Muhammad Chomsul mengatakan, total ada 935.504 hektar lahan yang berpotensi banjir pada kelas tinggi.
"Wilayah yang memiliki potensi bahaya banjir adalah Cilacap 2.385 hektar, Grobogan 47.626 hektar dan Demak 53.960 hektar," jelas Muhammad Chomsul saat dikonfirmasi via WhatsApp, Rabu (8/11/2023).
Sementara, untuk wilayah yang berpotensi terjadi banjir bandang pada kelas rendah, sedang dan tinggi ada di Kabupaten Brebes seluas 1.465 hektar, 4.746 hektar dan 9.574 hektar.
"Total daerah di Jateng yang berpotensi terjadi banjir seluas 104.332 hektar," paparnya.
Sampai saat ini BPBD Jateng juga sudah melakukan sejumlah persiapan seperti peralatan dan sumber daya manusia (SDM) untuk penanganan banjir.
Baca juga: Musim Hujan Tiba, Banjir Melanda Silaping Pasaman Barat Sumbar
"Logistik dan bantuan makanan juga sudah disiapkan," ungkap Chomsul.
Dalam waktu dekat BPBD Jateng bersama dengan stakeholder terkait juga akan membuka posko siaga bencana selama 24 jam.
"Saat ini sudah ada 65 unit pompa air tersebar di beberapa daerah," paparnya.
Selain itu, BPBD Jateng juga sudah menyiapkan 20 unit perahu fiber dari beberapa daerah seperti Banyumas, Blora, Brebes, Grobogan, Karanganyar dan Kota Tegal.
"Perahu polytheline sebanyak 29 unit juga disiapkan," imbuh dia.
rtikel ini telah tayang di TribunJateng.com dengan judul Daftar Daerah di Jateng dengan Potensi Rawan Banjir Paling Luas, Bukan Semarang, Grobogan Nomor Dua