News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Hari Pahlawan Nasional

Hari Pahlawan, Penjaga Perbatasan dan Pejuang Pro Integrasi Upacara di Tapal Batas RI-Timor Leste

Penulis: Fahdi Fahlevi
Editor: Theresia Felisiani
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Satuan Tugas Pengamanan Perbatasan Republik Indonesia-Republik Demokratik Timor Leste Sektor Timur Kompi Pengamanan II Yonif 742/SWY melaksanakan Patroli Patok BSP (Border Sign Post) 14 dalam rangka memperingati Hari Pahlawan.

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Satuan Tugas Pengamanan Perbatasan Republik Indonesia (Satgas Pamtas RI)-Republik Demokratik Timor Leste (RDTL) Sektor Timur Kompi Pengamanan II Yonif 742/SWY melaksanakan Patroli Patok BSP (Border Sign Post) 14 dalam rangka memperingati Hari Pahlawan.

Kegiatan ini melibatkan aparatur desa Turiscain, Kecamatan Raihat, Belu, NTT bersama para pejuang pro-integrasi yang tergabung dalam Legiun Veteran Republik Indonesia (LVRI), anggota Pos Polisi, Pos Brimob, Bea Cukai Turiscain dan para siswa-siswi SDN Turiscain.

Dalam kegiatan ini hadir sebanyak 35 orang Veteran Pejuang pro-integrasi, yang sangat antusias untuk melaksanakan patroli patok bersama.

Pelaksanaan kegiatan ini dipelopori oleh Sertu Ahmad Hanavy selaku Danpos beserta seluruh anggota Pos Turiscain, Kompi Pengamanan II, Satgas Pamtas RI-RDTL Sektor Timur Yonif 742/SWY.

"Kami harap para warga selalu mengingat jasa para Pahlawan yang telah lebih dulu memperjuangkan Tanah Air dan Nusa Bangsa," ujar Sertu Ahmad melalui keterangan tertulis, Sabtu (11/11/2023).

Dalam kesempatan ini pula, Komandan Pos (Danpos) Turiscain memberikan contoh nyata pada siswa siswi selaku generasi muda tentang artinya perjuangan dengan memperkenalkan para pejuang pro-integrasi di tahun 1997.

Mereka berjuang untuk menggabungkan wilayah Timor Timur dalam pelukan Negara Kesatuan Republik Indonesia.

Para pejuang pro-integrasi ini rela berkorban dengan terus menyuarakan integrasi saat itu, dengan berani mempertaruhkan semua yang mereka miliki, meninggalkan tanah kelahiran dan meninggalkan harta benda untuk bergabung dengan NKRI.

Justino Gusmao seorang pejuang pro-integrasi menjelaskan bahwa pihaknya tetap setia pada NKRI.

"Kami tidak pernah ingkar akan janji setia kami kepada NKRI dan merasa sangat bang bisa tetap bergabung NKRI," tutur Justino.

Justino sangat bangga dan merasa terharu dengan adanya kegiatan ini, dimana selama ini belum pernah ada kegiatan semacam ini dengan Satgas sebelumnya.

Baca juga: Sosok Ratu Kalinyamat, Perempuan Pemberani Asal Jepara yang Dapat Gelar Pahlawan Nasional 2023

Sementara Marcelinus Moruk yang merupakan seorang guru menilai bahwa acara ini sangat positif bagi generasi muda untuk mengenal perjuangan para pejuang.

"Ini adalah sebuah kesempatan baik untuk kita dan generasi muda untuk bersilaturahmi dan sama-sama mengapresiasi apa yang telah dikorbankan para pejuang pro-integrasi.” ungkapnya.

Sesampai di Pos BSP 14, mereka melanjutkan kegiatan pengibaran bendera Merah-Putih di Patok BSP 14.

Augusto Dos Santos, seorang pejuang pro-integrasi bertindak selaku pemimpin upacara memimpin jalannya prosesi penghormatan bendera.

Upacara berjalan sangat khidmat bahkan hingga membuat beberapa pejuang pro-integrasi meneteskan air matanya.

Sekembali dari Patroli Patok Bersama, kegiatan dilanjutkan melaksanakan silaturahmi dan penyerahan tali asih dari personel Satgas RI-RDTL kepada para pejuang pro-integrasi.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini