News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Remaja di Cirebon Alami Perundungan, Pelaku Tak Terima Dihina, Kasus Diselesaikan Secara Damai

Editor: Abdul Muhaimin
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

(Kiri) Tangkap layar viral video duel dua gadis remaja di Cirebon dan (Kanan) K dan KD sepat berdamai.

Laporan Wartawan Tribuncirebon.com, Eki Yulianto

TRIBUNNEWS.COM - Beredar viral video perundungan terhadap remaja perempuan di Kabupaten Cirebon, Jawa Barat.

Korban yang berinisial KD (15) dianiya temannya yang berinisial K (15) dan aksi penganiayaan direkam.

Pelaku K melakukan pemukulan berulang kali ke tubuh dan kepala korban.

Aksi penganiayaan dihentikan oleh teman-teman sekolah pelaku dan korban.

Kasus penganiayaan yang terjadi di Desa Karangwangun, Kecamatan Babakan, Kabupaten Cirebon diselesaikan secara kekeluargaan.

Baca juga: Ibu Siswa SMP Korban Perundungan di Agam Tidak Mampu Biayai Pengobatan Anaknya, Terpaksa Berutang

Pihak kepolisian berhasil memediasi kedua belah pihak untuk diselesaikan secara kekeluargaan.

Disaksikan para orang tua, pemerintah desa dan juga Komisi Perlindungan Anak Indonesia Daerah (KPAID) Kabupaten Cirebon, mediasi itu berjalan lancar.

"Alhamdulillah, hari ini Unit PPA Satreskrim Polresta Cirebon berhasil memediasi kedua belah pihak (korban maupun pelaku)."

"Dalam musyawarah tersebut terdapat beberapa hal yang telah disepakati semua pihak, di antaranya, pihak keluarga korban tidak membuat laporan sehingga permasalahan tersebut diselesaikan secara kekeluargaan," ujar Kasi Humas Polresta Cirebon, Iptu Rusdwianto melalui keterangan resminya yang diterima Tribun, Selasa (14/11/2023).

Sebelumnya, Unit PPA Satreskrim Polresta Cirebon telah mengumpulkan keterangan terhadap korban, pelaku serta saksi-saksi dalam perkara tersebut.

Hasil keterangan dari mereka, bahwa motif sakit hati menjadi titik awal aksi kekerasan itu terjadi.

Beruntung, dalam mediasi tersebut mencapai kesepakatan perdamaian.

Baca juga: Siswa SMP di Agam yang Jadi Korban Perundungan Alami Pendarahan Dalam di Belakang Kepala

Sehingga, Dwi menyebut, remaja perempuan yang melakukan tindakan tersebut tidak diproses hukum

"Pelaku juga telah berjanji tidak akan mengulangi perbuatannya," ucapnya.

Selain itu, dalam musyawarah tersebut disepakati bahwa orang tua dari remaja yang melakukan tindakan tersebut akan menanggung seluruh biaya pengobatan korban, dan meminta maaf atas perbuatan tersebut.

"Kanit PPA Satreskrim Polresta Cirebon dan Ketua KPAID Kabupaten Cirebon juga memberikan arahan kepada para remaja yang terlibat dalam peristiwa tersebut agar tidak mengulangi perbuatannya kembali," jelas dia.

Sebelumnya, polisi mengungkap motif kekerasan terhadap remaja perempuan di Desa Karangwangun, Kecamatan Babakan, Kabupaten Cirebon.

Hal itu setelah pihaknya berhasil mengamankan dan memeriksa 8 orang yang berhubungan dengan kasus tersebut.

Kedelapan orang yang diperiksa itu sendiri, terdiri dari satu pelaku, dua perekam video dan lima orang yang berada di lokasi.

Baca juga: Kasus Perundungan di SD Swasta Gunungkidul, Upaya Mediasi Gagal, Orang Tua Korban Buat Laporan

Kasat Reskrim Polresta Cirebon, Kompol Anton menyebut, motif pelaku didasari karena sakit hati.

Di mana, korban disebut telah menjelekkan nama baik pelaku, sehingga yang bersangkutan naik pitam dan akhirnya melakukan aksi tindakan kekerasan.

"Jadi kalau dari hasil pemeriksaan untuk korban itu tidak berkelahi."

"Adapun motifnya karena sakit hati setelah korban keluar dari grup WhatsApp, korban mengata-ngatai (pelaku)," ujar Anton saat diwawancarai media, Selasa (14/11/2023).

Dijelaskan dia, bahwa awal sakit hatinya itu bermula saat korban dan pelaku berada dalam satu grup WhatsApp.

Namun, entah tanpa alasan yang jelas korban keluar dari grup yang dimaksud, lalu menjelekkan nama baik pelaku.

Pelaku yang mengetahui hal itu, langsung meminta bertemu dan berkumpul lah dengan teman lainnya.

Baca juga: Kaki Siswa SMP Diamputasi Diduga Alami Perundungan, Pihak RS Sebut Kekerasan Bukan Penyebab Kanker

"Jadi untuk alasan kenapa korban dipukul atau dianiaya, hasil keterangan saksi-saksi maupun dia (korban) langsung, jadi korban itu keluar dari grup WhatsApp."

"Karena setelah korban keluar dari grup WhatsApp, dia itu ngata-ngatain si pelaku terkait body shaming atau fisik lah."

"Kedua juga, korban mengatakan bahwa pelaku tidak perawan dan suka digilir oleh cowok-cowok. Itu ya motif hasil pemeriksaan terhadap korban, pelaku maupun saksi-saksi," ucapnya.

Hingga pada Jumat (10/11/2023), kata Anton, pelaku ini merencanakan bertemu korban.

Diawali pukul 14.30 WIB, pelaku bersama teman-temannya 8 orang berkumpul di warung yang sering mereka sebut 'wardom', di daerah Pabuaran Wetan, Kecamatan Babakan.

Namun beberapa saat kemudian, pelaku pergi menggunakan sepeda motor untuk menjemput korban.

"Tak berselang lama, korban dan pelaku berkumpul dengan teman-temannya, kemudian mereka pindah lokasi ke belakang SMA MAN Pabuaran, di situ terjadi cekcok mulut antara pelaku dan korban," jelas dia.

Baca juga: Siswa di Bekasi Alami Perundungan, Kaki Diamputasi, Pihak Sekolah Dianggap Tak Bertanggung Jawab

Namun, karena situasi ramai, masih kata Anton, baik korban maupun pelaku serta teman-teman lainnya bersepakat untuk pindah lokasi.

Di mana, lokasi yang disepakati yakni yang kini menjadi Tempat Kejadian Perkara (TKP) dalam aksi kekerasan tersebut.

"Tapi karena di situ posisi ramai, sehingga pelaku mengajak korban ke teman-temannya untuk pindah tempat ke TKP."

"Ketika di lokasi, korban dan pelaku memisahkan diri, sementara yang lainnya ada di jembatan."

"Saat itu lah terjadi dugaan tindakan kekerasan oleh pelaku dengan cara memukul beberapa kali dan menendang korban beberapa kali," katanya.

Usai adanya aksi kekerasan tersebut, Anton mengaku, bahwa mereka akhirnya membubarkan diri.

Sebelum akhirnya mereka berhasil diamankan dan dimintai keterangan di Mapolresta Cirebon.

"Usai insiden pemukulan itu, mereka membubarkan diri dan pada Senin kemarin polisi mengetahui adanya peristiwa itu, kita langsung melakukan penyelidikan dan langsung kita amankan," ujarnya.

Artikel ini telah tayang di TribunJabar.id dengan judul Damai Jadi 'Ending' Kasus Kekerasan Remaja Perempuan di Cirebon, Keluarga Pelaku Biayai Pengobatan

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini