TRIBUNNEWS.COM, TULUNGAGUNG - Kasus meninggalnya REB (16), siswa SMPN 1 Ngunut usai latihan pencak silat perlahan mulai terungkap.
Penyidik Unit Pelayanan Perempuan dan Anak (UPPA) Satreskrim Polres Tulungagung kini menetapkan seorang tersangka dalam kasus tersebut.
Sebelumnya penyidik memeriksa 5 saksi dari kalangan pesilat.
Namun hanya satu orang yang menjadi tersangka.
Baca juga: Diduga Dianiaya saat Latihan Silat, Siswa SMP di Tulungagung Tewas, Alami Pendarahan di Rongga Otak
"Benar (ada tersangka). Nanti penjelasan lebih lanjut menunggu Kapolres ya," jelas Kasat Reskrim Polres Tulungagung, Muchammad Nur saat dikonfirmasi lewat Whatsapp.
Saat ditanyakan lebih lanjut soal identitas tersangka, Muchammad Nur mengatakan akan disampaikan Kapolres Tulungagung.
Penetapan tersangka dilakukan setelah proses gelar perkara setelah rangkaian penyelidikan dan penyidikan.
Tendangan Berputar dari Pelatih
Sebelumnya polisi telah melakukan olah TKP di lapangan voli SMAN 1 Ngunut, lokasi latihan pencak silat tempat REB berlatih.
Lapangan ini berupa tanah namun dikeraskan dengan serbuk bata merah.
Dari sekolah ini polisi juga menyita rekaman CCTV yang menunjukkan proses latihan REB.
Berdasar rekaman ini ada 5 pesilat dari kalangan pelatih yang dimintai keterangan.
Baca juga: Siswa SMP Meninggal setelah Latihan Silat, Hasil Autopsi Temukan Ada Pendarahan di Otak
Setelah proses penyidikan, dari 5 orang itu kemudian mengerucut menjadi 2 orang yang dicurigai.
Lewat proses pendalaman akhirnya satu dari dua orang itu akhirnya ditetapkan menjadi tersangka.
Dalam rekaman CCTV itu terlihat salah satu pelatih melakukan tendangan berputar yang mengenai tubuh bagian depan REB.
Korban kemudian jatuh terjengkang dan diduga kepalanya menghantam tanah.
Hasil autopsi menunjukkan korban mengalami sejumlah luka dalam, seperti di rongga dada, leher belakang dan pendarahan di rongga otak.
Pendarahan di rongga otak ini yang diduga menjadi penyebab kematian korban.
Kronologis Kejadian
Sebelumnya diberitakan seorang siswa SMPN 1 Ngunut berinisial REB (16) meninggal dunia diduga karena cedera saat latihan pencak silat.
REB meninggal dalam perawatan di RS Era Medika Ngunut, Kabupaten Tulungagung, Rabu (22/11/2023).
Curiga dengan kematian anaknya, orang tua REB akhirnya melaporkan kasus ini ke Polres Tulungagung.
Informasi dari salah satu kerabat korban, Puput, REB awalnya sedang berlatih pencak silat pada Sabtu (18/11/2023) pada pukul 14.00 WIB di SMAN 1 Ngunut.
Baca juga: Penyebab Pesilat di Gresik Tewas saat Latihan, Dua Pelatih Silat jadi Tersangka Penganiayaan
Pukul 18.00 WIB, korban kembali ke rumahnya.
"Sepulang latihan dia mengeluh sakit punggung," ucap Puput saat ditemui di RS Era Medika.
Keluarga sudah membelikan obat sakit punggung dan pereda nyeri, namun tidak membuahkan hasil.
Keesokan harinya, Minggu (19/11/2023) siswa kelas IX SMPN 1 Ngunut ini sudah kehilangan nafsu makan.
Kondisinya semakin lemas. Tubuhnya juga mulai membiru, hingga keluarga membawanya ke RS Era Medika, Selasa (21/11/2023) kemarin.
"Dicek saturasinya, ternyata hanya 67 persen. Akhirnya langsung dikasih oksigen," sambung Puput.
Keluarga membawa ke RS Era Medika pada Selasa (21/11/2023) dan diketahui saturasi oksigen hanya 67 persen.
Setelah mendapat perawatan kondisinya terus membaik dan akan dilepas selang oksigennya.
REB sempat duduk dan berjalan di ruang perawatan, namun kemudian dia kejang dan meninggal dunia pada Rabu (22/11/2023).
Keluarga melaporkan kematian REB ke Polres Tulungagung karena curiga siswa kelas IX SMPN 1 Ngunut ini cedera saat latihan pencak silat.
Dari hasil rontgen diketahui ada pembengkokan tulang belakang, di atas tulang ekor.
Kondisi REB mulai membaik setelah mendapatkan perawatan, hingga akan lepas oksigen.
Ia sempat duduk dan jalan-jalan, namun tiba-tiba kejang dan akhirnya meninggal dunia.
"Dia sempat mengigau menyebut nama. Dia bilang, orang itu yang membuatnya sakit," ungkap Puput.
Sebelumnya REB tidak pernah punya riwayat sakit, sehingga keluarga curiga ada pemicu lain.
Jenazah REB dijemput dari ICU RS Era Medika Ngunut, dibawa ke Instalasi Kedokteran Forensik dan Medikolegal (IKF) RSUD dr Iskak untuk observasi.
Rencananya akan dilakukan autopsi untuk memastikan penyebab kematian REB.
Pelajar di Lampung Meninggal, Pelatih Jadi Tersangka
Kasus korban meninggal usai latihan pencak silat sebelumnya juga terjadi di Lampung.
MA meninggal tak wajar saat tengah mengikuti kegiatan ekstrakurikuler pencak silat di sekolahnya pada Senin (29/5/2023) lalu.
Berdasarkan pemeriksaan RS Kartini Kalirejo, korban tewas akibat infeksi pembuluh darah.
Terkait kasus ini polisi telah menetapkan AK (23), oknum pelatih pencak silat sebagai tersangka, Kamis (8/6/2023) lalu.
"Dari pengakuan tersangka, dia memukul korban menggunakan gerakan dengan istilah 16-an," kata Kasat Reskrim Polres Lampung Tengah, Edi Qorinas.
Ada delapan siswa yang memeragakan gerakan tersebut dan memperoleh perlakuan sama.
"Korban diminta memeragakan gerakan seperti kayang, lalu dipukul menggunakan siku," jelas Edi Qorinas.
Dalam posisi itu, AK memukul bagian perut korban menggunakan siku.
Pasca mengikuti latihan, wajah korban tampak pucat.
Sedangkan ketujuh teman korban baik-baik saja.
Korban lalu dibawa ke rumah sakit, Minggu (28/5/2023) sekira pukul 15.30 WIB.
Korban dinyatakan meninggal dunia di RS Kartini, Kalirejo.
"Ada dugaan bahwa korban menerima dampak lebih besar karena tidak kuat menahan, kemudian mengalami infeksi di bagian perut," pungkas Edi.
Menyikapi hasil tersebut, Thama, kuasa hukum korban menyebut ada indikasi pengaburan fakta penyebab tewasnya MA.
Pengaburan fakta itu terkait keterlibatan sejumlah pihak dalam menutupi kasus MA yang tewas tak wajar setelah ekstrakurikuler pencak silat.
Kuasa hukum dari LBH FKKPI Lampung itu meyakini masih ada tersangka lain dalam kasus ini.
Ia mengaku mengantongi bukti-bukti yang sudah diserahkan kepada tim penyidik.
Selain itu, pihaknya juga mengajukan beberapa nama untuk diperiksa oleh pihak kepolisian.
Sumber: (TribunJatim.com) (TribunLampung.com)
Sebagian artikel ini telah tayang di TribunJatim.com dengan judul Polres Tulungagung Tetapkan 1 Tersangka Kasus Kematian Pelajar SMP saat Latihan Silat