News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Tampang Pelatih Silat di Tulungagung yang Tewaskan Siswa SMP, Terancam Hukuman Penjara Belasan Tahun

Penulis: Muhammad Renald Shiftanto
Editor: Pravitri Retno W
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

DAR (25) pelatih silat di Tulungagung, Jawa Timur saat konfernsi pers di Polres Tulungagung. Wajahnya ditutupi kain hitam.

TRIBUNNEWS.COM - Inilah kabar terbaru soal meninggalnya siswa SMP berinisial REB (16) setelah pulang dari latihan silat di Tulungagung, Jawa Timur.

Pihak kepolisian yang melakukan penyelidikan telah menangkap pelaku yang juga pelatih berinisial DAR (25).

DAR merupakan pelatih silat yang melatih REB di SMAN 1 Ngunut, Sabtu (18/11/2023).

Sebelum menangkap DAR, polisi telah meminta keterangan dari dua pelatih lain.

Namun, dua pelatih tersebut tak berada di lokasi saat kejadian.

"Sebelumnya ada dua pelatih yang kami mintai keterangan. Namun satu pelatih tidak terlibat saat kejadian," ungkap Kapolres Tulungagung, AKBP Teuku Arsya Khadafi, Sabtu (25/11/2023).

Baca juga: Kronologi Siswa SMP di Tulungagung Tewas, Alami Kekerasan saat Latihan Silat, Pelatih jadi Tersangka

DAR ditangkap polisi Rabu (22/11/2023), di hari yang sama saat korban meninggal.

Di hari tersebut juga, orang tua korban melaporkan kejadian yang menimpa anaknya ke polisi.

"Rabu sore anggota Resmob Macan Agung menjemput DAR ini di rumahnya, kemudian kami bawa ke Satreskrim untuk dimintai keterangan," ungkap Kapolres.

DAR kini telah ditetapkan sebagai tersangka.

"Yang bersangkutan telah kami tetapkan sebagai tersangka, dan kami lakukan penahanan," tegas Kapolres.

Atas perbuatannya, DAR dijerat pasal 76C juncto pasal 80 ayat 1, 2, dan 3 Undang-undang Perlindungan Anak.

"Tersangka terancam hukuman penjara 15 tahun, dan pidana denda Rp 3 miliar," pungkas Kapolres.

Kejadian bermula saat korban dan dua temannya sedang berlatih, Sabtu lalu.

DAR yang melatih sempat meminta yang sakit untuk keluar barisan.

Korban yang saat itu mengaku sakit tetap berada di barisan dan meneruskan latihan.

Setelah pemanasan, DAR meminta tiga muridnya untuk memasang kuda-kuda sambil menahan napas.

DAR pun mengecek muridnya dengan cara memukul menggunakan tangan terbuka lalu mendorong mereka dengan kedua tangan terkepal.

Ia juga meminta muridnya untuk sikap tobat lalu mengujinya dengan pukulan.

"Puncaknya saat tersangka melakukan tendangan ke arah dada korban. Korban kemudian jatuh ke belakang," sambung Kapolres.

Tersangka (tengah) yang ditetapkan dalam kasus kematian REB, siswa kelas IX SMPN 1 Ngunut. (ISTIMEWA via Tribun Mataraman)

Baca juga: Pelajar SMP Meninggal Usai Latihan Silat, Satu dari 5 Pelatih yang Diperiksa Kini Jadi Tersangka

DAR yang khawatir dengan tendangan tersebut karena mengenai ulu hati pun meminta korban untuk kayang.

Kayang tersebut biasa dilakukan untuk menghilangkan rasa sakit usai mendapat tendangan di bagian dada.

Dari rekaman CCTV, terlihat korban terjatuh dan kepala bagian belakangnya terbentur tanah.

"Kepada ibunya, korban mengeluh pinggang sebelah kiri keseleo. Kondisi sakitnya ini semakin parah," ungkap Kapolres.

Korban pun sempat mengalami demam tinggi disertai diare dan muntah-muntah esok harinya.

Lalu pada Selasa (21/11/2023), korban dibawa ke rumah sakit hingga pada akhirnya korban meninggal pada Rabu (22/11/2023).

Cerita dari Keluarga

Seorang kerabat korban, Puput, mengatakan REB berlatih silat pada pukul 14.00 WIB dan pulang empat jam kemudian.

Sesampainya di rumah, korban mengeluhkan sakit punggung.

"Sepulang latihan dia mengeluh sakit punggung," ucap Puput, Rabu (22/11/2023), ditemui di RS Era Medika.

Dikutip dari TribunJatim.com, pihak keluarga pun memberikan obat pereda nyeri, namun tak membuahkan hasil.

Baca juga: Alami Kekerasan Fisik saat Latihan Silat, Siswa SMP di Tulungagung Tewas, Pelatih jadi Tersangka

Keesokan harinya, korban justru kehilangan nafsu makan.

Hingga pada Selasa (21/11/2023), korban dibawa ke RS Era Medika karena kondisi tubuh yang mulai menurun.

"Dicek saturasinya, ternyata hanya 67 persen. Akhirnya langsung dikasih oksigen," sambung Puput.

Setelah dicek, ada pembengkokan tulang belakang di atas tulang ekor.

Kondisinya pun sempat membaik.

Korban sempat duduk dan berjalan-jalan.

Namun, korban tiba-tiba kejang dan akhirnya meninggal dunia.

"Dia sempat mengigau menyebut nama. Dia bilang, orang itu yang membuatnya sakit," ungkap Puput.

Jenazah korban pun dibawa ke Instalasi Kedokteran Forensik dan Medikolegal (IKF) RSUD dr Iskak untuk autopsi.

Artikel ini telah tayang di TribunJatim.com dengan judul Nasib Pelatih Silat yang Tewaskan Siswa SMP di Tulungagung, Terancam 15 Tahun Penjara

(Tribunnews.com, Muhammad Renald Shiftanto)(Tribunjatim.com, David Yohanes)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini