News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Taman Kehati Klaten: Jadi Rumah Aneka Ragam Flora hingga Jadi Sarana Edukasi Pelajar dan Mahasiswa

Penulis: garudea prabawati
Editor: Whiesa Daniswara
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Taman Kehati Klaten sarana edukasi pelajar dan mahasiswa. (ISTIMEWA)

TRIBUNNEWS.COM - Tampak beberapa pelajar dan mahasiswa memadati sebuah taman yang terletak di Klaten, Jawa Tengah, Senin (27/11/2023).

Taman yang rindang dengan pepohonan, tampak juga dihiasi dengan aneka ragam flora.

Adalah Taman Keanekaragaman Hayati (Taman Kehati) yang kerap dimanfaatkan sebagai sarana edukasi bagi para pelajar dan mahasiswa.

Di Taman Kehati juga ditumbuhi sejumlah tanaman keras dari Merapi.

Tanaman-tanaman keras itu saat dibawa dari lereng Merapi dua tahun lalu, tinggi pohon baru sekitar 20 cm.

Beberapa di antaranya adalah pohon nyamplung, saputangan, dan Afrika, juga ada tanaman herbal.

Taman Kehati dibagi dalam beberapa zona, yakni zona spesies bambu, anggrek, tanaman keras, dan tanaman herbal.

Taman Kehati Klaten sarana edukasi pelajar dan mahasiswa. (ISTIMEWA)

Baca juga: Lewat Program Bank Sampah, Bantu Tingkatkan Ekonomi Warga Desa di Klaten Ini

Rupanya Taman Kehati ini digagas oleh Pabrik Aqua Klaten.

Rama Zakaria, Stakeholder Relations Manager Pabrik Danone AQUA Klaten menyebut, pelestarian flora fauna di Taman Kehati Aqua Klaten salah satunya dengan terkoneksinya 130 jenis vegetasi yang diawasi secara berkelanjutan, di mana estimasi secara total memiliki serapan karbon sebesar 320,96 Ton.

“Terdapat lebih dari 200 spesies tanaman tumbuh subur di taman tersebut, sedangkan jumlah populasinya mencapai lebih dari 1.000 tanaman,” tukasnya.

Katanya, Taman Kehati Klaten ini berfungsi sebagai living library, yaitu lokasi yang berfungsi sebagai ruang belajar dan perpustakaan hidup untuk penelitian, edukasi, dan pemberdayaan masyarakat.

Di taman ini juga terdapat 23 spesies anggrek, di antaranya Vanda Tricolor yang merupakan bunga eksotis Merapi.

"Anggrek tersebut juga nyaris punah karena erupsi. Ini anggrek endemik Merapi, nyaris punah dan berhasil ditemukan kembali. Kini kami ikut membantu menyelamatkan varian itu disini,” ucap Rama.

Rama menyebut pengenalan keanekaragaman hayati sangat penting.

Salah satu tujuannya untuk menumbuhkan kesadaran menjaga kehati, agar tidak terjadi biopiracy yakni kejahatan pencurian genetik hayati.

"Contohnya kalau ada warga negara asing datang, ijin ambil hayati, spesies tertentu diteliti, dikembangkan lalu diklaim dipatenkan milik mereka," kata Rama.

Rama juga menyebut Taman Kehati Klaten ini tidak hanya sebagai perpustakaan hidup, Taman Kehati Klaten ini juga berfungsi sebagai penyangga sistem kehidupan di Sub-Daerah Aliran Sungai Pusur, anak sungai Bengawan Solo di Klaten, Jawa Tengah.

Hal itu terbukti dengan melimpahnya air dari Sungai Pusur kepada para petani di Kabupaten Klaten. Untuk kawasan tengah berada di kecamatan Tulung dan Polanharjo, sedangkan untuk kawasan hilir di Kecamatan Delanggu dan Juwiring.

“Dengan adanya aliran air di sungai tersebut membuat para petani di daerah ini tidak pernah kekeringan,” tuturnya.

(*)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini