TRIBUNNEWS.COM - Sebuah video yang merekam penangkapan seekor buaya berukuran besar berenang di permukaan Sungai Arut, Kabupaten Kotawaringin Barat (Kobar), Kalimantan Tengah (Kalteng), yang membawa jasad manusia menjadi viral di media sosial.
Video itu ramai komentar warganet setelah diunggah oleh akun TikTok @kunjuiofficial pada Minggu (26/11/2023).
Diketahui, peristiwa itu terjadi di Kelurahan Mendawai Seberang, Kecamatan Arut Selatan, Kobar, Sabtu (24/11/2023) sekira pukul 10.15 WIB.
Buaya tersebut menerkam seorang bocah berusia 10 tahun saat berenang di Sungai Arut.
Korban bernama Habil itu sedang asyik mandi bersama teman-temannya di sungai sebelum peristiwa nahas itu terjadi.
Habil dilaporkan hilang diterkam buaya di perbatasan RT 7 dan RT 8 Kelurahan Mendawai Seberang.
Baca juga: Viral Jari Bocah Terjepit Pintu KRL di Lintas Tanah Abang-Rangkasbitung, Ini Penjelasan KAI Commuter
Mengutip TribunKalteng, satu dari kerabat korban mengatakan, jasad korban sempat dibawa buaya hingga muncul ke permukaan dengan kondisi di mulut predator itu.
"Korban sempat minta tolong, tapi karena sudah tenggelam. Sekarang ini masih ada di mulut buaya itu tubuh anak itu," ujar Irjanur, dikutip dari rilis Basarnas Palangkaraya.
BKSDA sebut jasad korban utuh
Kepala SKW II BKSDA Pangkalan Bun, Dendi Setiadi menjelaskan, Habil diduga tenggelam dan tidak diterkam oleh buaya di Sungai Arut.
Dari kepercayaan warga sekitar, hal tersebut didasari oleh kearifan lokal masyarakat yang menyebut buaya yang terekam adalah keturunan nenek moyang.
“Seringkali saat kami sosialisasi, masyarakat menceritakan hal seperti itu, mereka bilang pak jangan diganggu pak itu memang bagian dari nenek moyang kami, mereka mau melihat cucu-cucunya,” ungkap Dendi Setiadi, dikutip dari TribunKalteng.
Dia menambahkan, hal itu diperkuat dari kondisi jenazah Habil, yang terekam masih dalam keadaan utuh.
“Saya rasa kalau memang buaya itu mau nerkam, kondisi tubuh sudah hancur. Tapi ini nggak,” sambung Dendi.
Baca juga: Viral Buaya Terkam Bocah 10 Tahun hingga Tewas, Pemerhati Satwa: Merasa Terusik atau Terancam
Jasad tidak ditemukan di perut buaya
Dwi Agus Suhartono, Kabid Pemadaman, Penyelamatan, dan Sarana Prasarana Damkar Kobar, menyampaikan pihaknya menerima laporan dari warga pada pukul 10.45 WIB.