Laporan Wartawan Tribunjabar.id, Deanza Falevi
TRIBUNNEWS.COM, PURWAKARTA - Kecelakaan terjadi di ruas Jalan Tol Cipularang, KM 75 jalur A atau dari arah Jakarta menuju Bandung, Rabu (29/11/2023) sekitar 23.30 WIB.
Kecelakaan yang melibatkan minibus Elf nopol D 7337 AI dengan truk batu bara nopol B 9050 ZJ itu mengakibatkan dua orang meninggal dunia di lokasi kejadian.
Kedua korban tewas adalah sopir bernama Aip Sarif Hidayat (62) dan satu orang penumpang perempuan bernama Isoh Suhartini (60).
Sementara empat orang lainnya mengalami luka-luka.
Baca juga: Kecelakaan Maut di Situbondo, Pengendara Motor Tewas Tertabrak Truk
"Ada informasi, kemudian kami cek TKP dan benar ada kecelakaan antara Elf mengangkut empat penumpang, satu sopir dan satu kernet beserta barang bawaan di dalamnya, menabrak dump truk pengangkut batu bara," ujar Kanit PJR Tol Cipularang, Ipda Triyunadi saat ditemui wartawan di Kantor PJR Tol Cipularang sekitar Gerbang tol Jatiluhur, Kamis (30/11/2023).
Triyunadi menjelaskan, kedua kendaraan tengah melaju dari arah Jakarta menuju Bandung di lajur satu.
Setiba di lokasi kejadian, minibus melaju dengan kencang, kemudian hilang kendali.
"Sehingga menabrak bagian belakang truk yang ada di depannya," katanya.
Kerasnya benturan membuat mobil Elf itu menyangkut di bagian belakang truk dan terseret oleh truk sekitar 100 meter, sopir truk mengira pecah ban di ban truknya.
Berdasarkan pemeriksaan awal, Triyunadi menyebutkan bahwa diduga sopir minibus Elf mengantuk.
"Dari saksi kernet itu (sopir Elf) mengantuk dan menabrak belakang dump truk, itu terbawa hampir 100 meter. Sopir truk setelah diminta keterangan dia mengira pecah ban dari ban dump truk, akhirnya ke pinggir di lajur satu setelah turun ternyata ada mobil Elf nabrak di mobil dumpt truk," katanya.
Didalam mobil Elf terdapat empat penumpang, satu sopir dan satu kernet, di dalam mobil itu pun banyak barang bawaan seperti ban, lemari pembeku hingga barang lainnya.
Baca juga: Mobil Honda Mobilio Kecelakaan Masuk Jurang di Boyolali, Penumpang Merangkak untuk Cari Bantuan
"Bisa dikatakan seperti itu (travel gelap), soalnya penumpang bukan keluarga, ada yang dari Klender, ada yang dari Senen, kalo barang-barang itu kayaknya barang paketan (kiriman)," ujar Kanit.