News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Erupsi Gunung Marapi

BMKG: Semburan Abu Vulkanik Gunung Marapi Berdampak pada Penerbangan

Penulis: Rina Ayu Panca Rini
Editor: Erik S
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Gunung Marapi memuntahkan material vulkanik saat meletus di Agam, Sumatera Barat, Indonesia, Senin, 4 Desember 2023. Gunung berapi tersebut memuntahkan kolom abu tebal setinggi 3.000 meter (9.800 kaki) ke langit dalam letusan mendadak pada Minggu dan panas. awan abu menyebar beberapa mil (kilometer). (AP Photo/Ardhy Fernando)

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Rina Ayu

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA -- Semburan abu vulkanik Gunung Marapi ternyata memiliki dampak signifikan terhadap penerbangan.

Berdasarkan hasil pengamatan Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG), semburan abu vulkanik mencapai ketinggian 5.891 Mdpl.

Deputi Bidang Meteorologi, Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Guswanto menerangkan, kondisi ini menyebabkan kode warna penerbangan menjadi merah. 

Baca juga: Erupsi Gunung Marapi, Mendagri Akan Minta Kepala Daerah Latihan Hadapi Bencana

"Abu vulkanik bergerak ke arah utara hingga barat dengan warna abu-abu dengan hingga hitam dan intensitas pekat,” kata Guswanto di Jakarta, Rabu (6/12/2023).

Sementara itu, Volcanic Ash Advisory Center (VAAC) Darwin melalui citra satelit cuaca dan model langsung mengeluarkan Volcanic Ash Advisory (VAA) berupa poligon potensi area terdampak abu vulkanik.

Dari situ, BMKG, melalui Meteorological Watch Office (MWO) Jakarta berdasarkan VAA, menerbitkan SIGMET sebagai panduan bagi penerbangan yang melewati daerah terdampak. 

Guswanto menjelaskan, penentuan jalur lalu lintas penerbangan merupakan tanggung jawab otoritas penerbangan dan Air Traffic Controller (ATC).

Namun demikian, guna menjamin keselamatan, keamanan dan kenyamanan penerbangan di sepanjang jalur penerbangan yang berpotensi terdampak letusan Gunung Berapi, BMKG selalu memperbaharui infonya melalui beberapa tipe laporan, seperti berita SIGMET WV, Aerodrome Warning, dan METAR.

“SIGMET merupakan berita yang diterbitkan oleh Meteorological Watch Office (MWO) selaku unit layanan yang memiliki tugas khusus di area Flight Information Region (FIR),” ujarnya. 
 
SIGMET WV merupakan salah satu jenis SIGMET yang dikhususkan menginfokan perihal sebaran abu vulkanik. 

Baca juga: Berikut Daftar 22 Jenazah Korban Erupsi Gunung Marapi Sumbar yang Berhasil Diidentifikasi

Letusan Gunung Marapi di Sumatera Barat terletak di area FIR Jakarta, sehingga MWO Jakarta yang bertugas menerbitkan SIGMET WV untuk erupsi Gunung Marapi. 

Jika letusan Gunung Marapi terdeteksi ada di area bandara (aerodrome), maka Stasiun Meteorologi wajib menerbitkan METAR dan Aerodrome Warning.

METAR merupakan sandi cuaca yang diterbitkan Stasiun Meteorologi secara rutin 30 menit atau 1 jam sekali. 

Aerodrome Warning diterbitkan Stasiun Meteorologi ketika ada fenomena cuaca signifikan yang mengganggu aktivitas penerbangan di Aerodrome, termasuk sebaran abu vulkanik.

Baca juga: Wapres Maruf Amin: Utamakan Evakuasi Korban Erupsi Gunung Marapi

Halaman
12
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini