TRIBUNNEWS.COM - Seorang siswa SMP berinisial MC (15) di Surabaya, Jawa Timur tewas dengan luka sabetan senjata tajam.
Korban yang berinisial MC (15) tersebut tewas saat ikut tawuran antar kelompok di Jalan Sidotopo Wetan, Simokerto, Surabaya, sekitar pukul 04.15 WIB, Sabtu (9/12/2023).
Sahabat masa korban, NGF (16) pun tak menyangka, MC bisa meninggal dunia secepat dan dengan cara yang sadis.
NGF mengetahui sahabat yang juga tetangganya tersebut meninggal dari broadcast pesan di WhatsApp.
NGF tak menyangka, sang sahabat tewas dengan kondisi yang mengenaskan.
Berdasarkan video rekaman kondisi jenazah sang teman, ia melihat darah membasahi sekujur tubuh MC.
Baca juga: Siswa SMP di Surabaya Diduga Tewas Dibacok, Polisi: Meninggal usai Terlibat Tawuran
Kemudian, ia melihat kondisi luka sobek yang begitu jelas dan panjang.
Yakni luka sobek berpola setengah lingkaran dari dada depan dekat ketiak sisi kanan, hingga ke belakang punggung tubuh sang sahabat.
"Saya lihat video jasad yang banyak darahnya. Luka di lempeng dada depan sampai belakang. Melingkar," ujarnya saat ditemui di rumah duka korban.
Padahal, beberapa jam sebelum kejadian, ia mengaku sempat menemui MC di rumah sang sahabat.
Rencananya, ia ingin mengajak sang sahabat untuk bermain dan tidur di rumahnya yang memang bertetangga, hanya berjarak sekian langkah saja.
Namun, NGF mengaku mengingat betul MC menjanjikannya bakal datang ke rumah setelah selesai 'ngonten'.
Lanjut remaja bertopi abu-abu itu, MC sempat menunda ajakannya, karena hendak bermain dengan kelompok 'circle' pertemanan lainnya untuk 'ngonten,' yang artinya, tawuran.
"Maksudnya konten, ya tawuran itu. Komunitas teman MC yang bikin konten itu, berbeda jauh dengan komunitas teman sekolah," katanya.
Baca juga: Tawuran Remaja di Surabaya Menewaskan Pelajar SMP, Korban Sempat Ditolong Tukang Becak
NGF berharap kepada pihak kepolisian dapat segera menangkap para pelaku yang menewaskan sahabatnya itu.
Ia menduga pelaku penyebab sahabatnya tewas berjumlah lebih dari satu orang.
"Ya lekas ditangkap pelakunya. Mangkel (marah). Temanku sampai mati begitu. Sampai kehilangan nyawa. Iya berharap agar polisi menangkap,"
"Kalau dibiarkan dia enak-enak, gak ada pertanggungjawaban. Harus ditangkap, kalau gak, malah korban tambah banyak," pungkasnya.
Artikel ini telah tayang di TribunJatim.com dengan judul Gelagat Terakhir Pelajar SMP Surabaya sebelum Tewas Dibacok, Janji ke Rumah Sahabat usai 'Ngonten'