News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Tungku Nikel Meledak di Morowali

Korban Tewas Kecelakaan Kerja di PT ITSS Bertambah Lagi Jadi 19 Orang, Pekerja Asal Sulsel

Editor: Dewi Agustina
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Lagi, korban meninggal dunia akibat ledakan Tungku Smelter PT Indonesia Tsingshan Stainless Steel (ITSS) bertambah. Hingga Rabu (27/12/2023) pagi total korban tewas sebanyak 19 orang.

Irfan Bukhari (26) warga Desa Miring, Kecamatan Binuang, Kabupaten Polewali Mandar.

Kemudian Selasa (26/12/2023), korban meninggal bertambah lagi dua orang.

Sehingga total korban tewas menjadi 18 orang.

Kapolres Morowali AKBP Suprianto mengatakan, korban meninggal dunia adalah pekerja yang sebelumnya menjalani perawatan medis di rumah sakit.

Korban meninggal dunia akibat ledakan smelter PT Indonesia Tsingshan Stainless Steel (ITSS) di Morowali, Sulawesi Tengah, bertambah menjadi 16 pekerja. Satu di antara korban tersebut, merupakan anggota keluarga dari mantan pimpinan KPK Laode Muhammad Syarif. (TribunPalu)

"Korban meninggal dunia terdiri dari delapan tenaga kerja asing dan 10 WNI," ujar AKBP Suprianto, Selasa (26/12/2023).

Korban meninggal di rumah sakit sebelumnya mendapat penanganan medis atas luka bakar serius di sekujur tubuh.

14 Pekerja Diperiksa

Sementara itu 14 karyawan PT Indonesia Tsingshan Stainless Steel (ITSS), Kabupaten Morowali, Sulawesi Tengah diperiksa Polda Sulawesi Tengah (Sulteng) buntut kecelakaan kerja ledakan tungku smelter yang terjadi di kawasan perusahaan.

"Saksi yang diperiksa itu semua internal (karyawan) PT ITSS," kata Kabid Humas Polda Sulteng Kombes Pol Djoko Wienartono saat memberikan keterangan update kecelakaan kerja di Polda Sulteng, Jl Soekarno Hatta, Kelurahan Tondo, Kecamatan Mantikulore, Kota Palu, Selasa (26/12/2023).

Baca juga: Polisi hentikan operasional smelter nikel di Morowali, imbas ledakan yang menewaskan 13 pekerja

Saat ini operasional PT ITSS Morowali dihentikan sementara sampai ada kesimpulan atas peristiwa itu.

"Sampai saat ini lokasi masih diberi garis polisi guna penyelidikan lebih lanjut sampai mendapatkan kesimpulan dari tim," ujar Kombes Pol Djoko Wienartono.

Kronologis Kejadian

Dedy Kurniawan, Media Relation Head PT IMIP mengungkapkan kronologi terbaru setelah melakukan investigasi.

Ia mengatakan, tungku smelter yang terbakar mulanya ditutup untuk pemeliharaan.

Saat sedang tak beroperasi dan proses perbaikan, ada sisa slag atau terak (ampas yang tersisa dari proses pemisahan logam dari bijih bahan baku).

Sisa slag yang berada di tungku tersebut keluar dan bersentuhan dengan barang-barang yang mudah terbakar di lokasi.

Halaman
123
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini