TRIBUNNEWS.COM - Sebanyak tujuh relawan Ganjar Pranowo-Mahfud MD menjadi korban pengeroyokan 15 oknum TNI saat melintas di jalanan Boyolali, Jawa Tengah, Sabtu (30/12/2023).
Para korban yang sedang mengendarai sepeda motor diberhentikan secara paksa oleh para oknum TNI dan dihajar di tengah jalan.
Relawan Ganjar-Mahfud yang menjadi korban, yakni Slamet Andono (26), Arif Diva (20), Jaya Iqbal (22), Dimas Irfandi (22), Yanuar (22), Parjono (51), dan Lukman (19).
Mereka langsung dilarikan ke RSU Pandan Arang, Boyolali untuk mendapat perawatan.
Baca juga: Dalami Keterlibatan, 15 Prajurit TNI Ditahan Buntut Keroyok Relawan Ganjar di Boyolali
Kini, lima korban diperbolehkan rawat jalan dan dua korban masih dirawat intensif di rumah sakit.
Kepala Dinas Penerangan TNI AD (Kadispenad), Brigjen Kristomei Sianturi, menyatakan pihaknya bertanggung jawab membiayai pengobatan para korban dan memberikan santunan.
"Kodam IV/Diponegoro telah berkoordinasi dengan para pihak terkait untuk membantu pengobatan terhadap para korban," jelasnya, Sabtu (30/12/2023).
Ia membenarkan para korban merupakan relawan Ganjar-Mahfud yang pulang dari kampanye.
"Informasinya masyarakat yang baru kembali dari kampanye salah satu capres," tuturnya.
Para oknum TNI yang terlibat pengeroyokan berjumlah 15 orang dan telah diamankan di Denpom IV/4 Surakarta untuk menjalani pemeriksaan.
Baca juga: Relawan Ganjar Diduga Dianiaya Sejumlah Anggota TNI di Boyolali, Pelaku Diperiksa Denpom Surakarta
Dilansir TribunSolo.com, Sekretaris DPC PDIP Boyolali, Marsono, terlihat mendatangi Denpom Surakarta pada Sabtu (30/12/2023).
Ia dan sejumlah pengurus PDIP berada di ruang yang sama untuk mengurus kasus penganiayaan terhadap sejumlah relawan Ganjar-Mahfud.
Oknum TNI Terganggu Suara Knalpot Brong
Kapendam IV Diponegoro, Kolonel Richard Harrison, mengatakan oknum TNI yang melakukan pengeroyokan berasal dari Kompi B Yonif Raider 408/Sbh.
Ia membenarkan korban pengeroyokan merupakan relawan Ganjar-Mahfud yang sedang melakukan konvoi.