TRIBUNNEWS.COM - Kereta Api (KA) Turangga dan KA Bandung Raya bertabrakan di km 181+700 petak jalan antara Stasiun Haurpugur–Stasiun Cicalengka, Bandung, Jawa Barat pada Jumat (5/1/2024) sekitar pukul 06.03 WIB.
Sebanyak tiga orang dinyatakan meninggal, yakni masinis dan asisten masinis KA Bandung Raya, serta pramugara KA Turangga.
PJ Gubernur Jabar, Bey Machmudin, menyatakan para penumpang KA Turangga dan KA Bandung Raya telah dievakuasi.
Berdasarkan data yang diperoleh, jumlah penumpang KA Turangga sebanyak 287 orang, sedangkan KA Bandung Raya 191 orang.
Baca juga: Ketua Komisi V DPR Duga Human Error Jadi Penyebab Tabrakan Dua Kereta di Cicalengka Bandung
Bey Machmudin menjelaskan ada 28 penumapang yang mengalami luka-luka dan telah dievakuasi ke enam rumah sakit di wilayah Cicalengka.
"Untuk 24 korban luka ada di RSUD Cicalengka, dua di Puskesmas Cicalengka, dan dua di RS Kesehatan Kerja " paparnya, Jumat, dikutip dari TribunJabar.id.
Ia belum mengetahui penyebab kecelakaan.
Saat ini, pihak berwenang masih meninjau lokasi tabrakan bersama Kapolda Jabar, Pangdam, dan jajarannya.
"Kalau untuk penyebab kecelakaan masih menunggu dari KNKT (Komite Nasional Keselamatan Transportasi)," ucapnya.
Menurutnya, pemerintah telah menyiapkan sejumlah rumah sakit untuk merawat para korban.
"Yakni RSUD Cicalengka, Puskesmas Cicalengka, Puskesmas Rancaekek, RS AMC, RS Harapan Keluarga, dan RSKK," pungkasnya.
Baca juga: Kemenhub Sampaikan Duka Cita Mendalam atas Kecelakaan Kereta di Cicalengka Bandung
Sementara itu, Kabasarnas Bandung, Hery Marantika, menyatakan ada dua penumpang yang masih terjepit sehingga belum dapat dievakuasi.
Proses evakuasi akan menggunakan alat berat atau memotong bagian kereta.
"Harapan kami tidak ada lagi korban, nanti akan kami sampaikan kondisi korban," bebernya.
Kesaksian Korban
Salah satu penumpang KA Turangga yang selamat, Heri Aliyudin, mengaku berada di gerbong nomor tiga dan hanya mengalami lecet-lecet di kaki.
Heri menjelaskan KA Turangga mengalami kerusakan parah di bagian lokomotif serta gerbong satu dan dua.
Sementara gerbong tiga hingga lima jatuh keluar jalur rel.
Baca juga: Dua Kereta Tabrakan di Cicalengka Bandung, Pengamat Kasih Catatan ke KAI Agar Nihil Kecelakaan
Sejumlah penumpang masih tidur saat terjadi tabrakan, sehingga banyak yang terlempar dari gerbong karena tidak sadar.
"Saat itu setelah jam 5 saya salat subuh dan tidak tidur lagi. Sudah saya turunin barang saya."
"Yang masih tidur dan belum siap-siap keluar gerbong. Barang bawaan juga jatuh semua," paparnya, Jumat, dikutip dari siaran langsung Kompas TV.
Menurutnya, suara tabrakan antara kedua lokomotif kereta terdengar sangat keras.
Berdasarkan keterangan warga, tidak ada sinyal yang tersampaikan sehingga terjadi tabrakan.
Seharusnya KA Commuter berhenti dulu di stasiun dan bergantian lantaran jalur kereta hanya ada satu.
"Kata penduduk ada kereta lewat ada yang ngangkat tapi tidak muncul (sinyal)," terangnya.
Heri menambahkan penumpang KA Turangga ada yang terjepit dan mengalami luka cukup parah.
Baca juga: KAI Batalkan Sejumlah Perjalanan Akibat Tabrakan Dua Kereta di Cicalengka Bandung, Ini Daftarnya
"Banyak yang masih tidur belum siap-siap, banyak yang terlempar. Kami panik, kami memberanikan diri lihat ke luar," pungkasnya.
Korban yang selamat dievakuasi ke rumah penduduk dan menunggu jemputan mobil dari PT KAI karena lokasi kecelakaan cukup jauh dari perkotaan.
Diketahui, tiga korban yang meninggal yakni masinis, asisten masinis dan pegawai kereta.
VP Public Relations PT KAI, Joni Martinus, mengatakan pihaknya masih melakukan investigasi untuk mengungkap penyebab kecelakaan.
Ia menjelaskan KA Turangga memiliki sembilan gerbong, sedangkan KA Baraya tujuh gerbong.
Sejumlah perjalanan KA akan dialihkan ke jalur Cikampek kemudian Kroya.
Sebagian artikel telah tayang di TribunJabar.id dengan judul Puluhan Orang Jadi Korban Akibat Tabrakan Kereta Api Turangga dan Kereta Api Lokal di Cicalengka
(Tribunnews.com/Mohay) (TribunJabar.id/Daenza Falevi/Luthfi Ahmad)