Laporan Wartawan Tribunnews.com, Dennis Destryawan
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA -- Ketua Komisi V Lasarus melihat adanya dugaan human error dalam peristiwa tabrakan Kereta Api (KA) Turangga dengan KRL Bandung Raya di lintasan Petak Cicalengka, Haurpugur, Kabupaten Bandung, Jawa Barat pada Jumat (5/1/2024).
"Ini lintasan single track, berarti ada kuat dugaan kelalaian pengatur lintasan," ujar Lasarus saat dihubungi Tribunnews, Jumat (5/1/2024).
Lasarus meminta PT Kereta Api Indonesia (Persero) bersama Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) untuk segera menginvestigasi penyebab kecelakaan.
Baca juga: Kemenhub Sampaikan Duka Cita Mendalam atas Kecelakaan Kereta di Cicalengka Bandung
"Perlu dilakukan investigasi segera, kuat dugaan human error," terang Lasarus.
Diketahui, pada pagi hari ini Jumat (5/1/2023), sekira pukul 06.03 WIB telah terjadi kecelakaan dua kereta api yakni KA Turangga relasi Surabaya Gubeng-Bandung dengan Commuter Line Bandung.
Data sementara korban peristiwa kecelakan kereta di Cicalengka Bandung dilaporkan 3 orang meninggal dunia dan 24 orang mengalami luka-luka.
"Sementara korban diinfo awal ada 3 korban meninggal dunia," ujar Kabid Humas Polda Jawa Barat Kombes Pol Ibrahim Tompo, Jumat (5/1/2023).
Ia menerangkan, ketiga adalah masinis kereta lokal atau Commuter Line Bandung, asisten masinis Commuter Line Bandung, serta seorang pramugara dari KA Turangga relasi Surabaya Gubeng-Bandung.
"Baru 3 korban yang meninggal dunia, untuk laporan penyebab belum bisa dipastikan dan saat ini fokus adalh menolorng korban dan melakukan evakuasi kereta," tutur Ibrahim.
Sementara untuk korban luka-luka dilaporkan oleh PJ Gubernur Jawa Barat Bey Machmudin ada 24 orang. Puluhan korban luka itu telah dibawa ke Rumah Sakit terdekat sepertu, RSUD Cicalengka Puskesmas Cicalengka, Puskesmas Rancaekek.
"Ada 24 korban luka-luka sudah dibawa ke fasilitas kesehatan terdekat," kata Bey.