TRIBUNNEWS.COM, AGAM - Selama dua hari berturut-turut, Gunung Marapi di Sumatra Barat kembali erupsi, Selasa (16/1/2024) dan Rabu (17/1/2024) pagi.
Bahkan pada erupsi hari ini, Rabu (17/1/2024), suara dentuman terdengar cukup keras hingga menbuat warga terbangun dari tidurnya.
"Bunyi dentumannya lumayan hingga membuat saya terbangun," ujar Wali Nagari Bukik Batabuah, Firdaus.
Pada erupsi Selasa (16/1/2024) kemarin, sejak pukul 00.00 hingga 06.00 WIB, Pos Pengamatan Gunung Api (PGA) Marapi mencatat Gunung Marapi mengalami satu kali erupsi atau letusan.
Baca juga: Hingga Rabu Siang Gunung Marapi Erupsi 4 Kali, Status Masih Waspada, Warga Diimbau Pakai Masker
Salah seorang tim PGA, Ahmad Rifandi mengatakan erupsi terjadi pada pukul 05.16 WIB.
Namun visual letusan tidak teramati oleh kamera pemantau karena tertutupi kabut.
"Erupsi terekam di seismograf dengan amplitudo maksimum 30.3 mm dan durasi 40 detik," kata Ahmad Rifandi dalam laporannya, Senin pagi.
Selain itu, PGA juga mencatat sekali gempa hembusan dengan amplitudo 1.4 mm dan lama gempa 33 detik.
Kemudian juga sekali gempa low frequency dengan amplitudo 1.5 mm dan lama gempa 11 detik.
Gempa itu di antaranya, dua kali gempa hembusan dengan amplitudo 1,5 mm dengan durasi gempa 84 hingga 93 detik.
Dentuman Erupsi Cukup Keras
Terkini, berdasarkan video rekaman CCTV yang diterima tim TribunPadang.com, erupsi kembali melontarkan material dengan pijar merah yang membubung tinggi ke langit.
Sementara itu, berdasarkan laporan dari Pos Pengamatan Gunung Api (PGA) Bukittinggi, erupsi terjadi sekitar pukul 04.24 WIB.
Baca juga: Erupsi Gunung Marapi Tak Pengaruhi Aktivitas Penerbangan di Bandara Internasional Minangkabau
Kepala Pos PGA, Teguh Purnomo menyebutkan ketinggian kolom abu tidak teramati dari kamera pengawas Poa karena tertutup kabut.
"Letusan tercatat dengan amplitudo 32 mm e dengan durasi 54 detik," jelasnya.
Teguh mengimbau agar masyarakat tetap mematuhi semua rekomendasi yang sudah dikeluarkan oleh Pos PGA Bukittinggi.
Masyarakat yang bermukim di lembah dan aliran sungai yang berhulu di puncak Gunug Marapi agar selalu mewaspadai potensi ancaman bahaya lahar yang dapat terjadi.
"Terutama di saat musim hujan," imbau PGA.
Untuk diketahui, Gunung Marapi dinyatakan berstatus siaga atau level III sejak Selasa (9/1/2024) pukul 18:00 WIB. Sebelumnya berstatus waspada (level II).
Naiknya status gunung ketinggian 2.891 Mdpl itu akibat dari peningkatan aktivitas sejak erupsi pada Minggu (3/12/2023) lalu.
Sebagian artikel ini telah tayang di TribunPadang.com dengan judul Gunung Marapi Erupsi Rabu Pagi, Lontarkan Material dan Pijaran Merah Membubung Tinggi ke Langit