Saat dihadirkan di konferensi pers di Mapolresta Pati, Setiyo mengaku telah lama menyimpan dendam.
"Saya merasa dendam karena dia berhubungan dengan ibu saya. Ayah saya tidak tahu kalau ibu saya selingkuh,"
"Selama ini ibu sudah saya ingatkan (agar tidak selingkuh)," tegas dia.
Ia juga mengaku membuang pisau yang digunakan untuk membunuh korban.
"Setelah itu saya kabur. Pisau saya buang ke perkebunan," ucap tersangka.
Diwartakan sebelumnya, kakak korban, Karsidi, mengatakan peristiwa ini menimpa kakaknya setelah melakukan salat Subuh.
"Saya tiba-tiba ditelepon oleh keluarga. Katanya (korban) ditusuk di rumahnya."
"Setelah itu saya langsung ke rumahnya dan membawa (korban) ke rumah sakit," ungkap dia di depan ruang pemulasaraan jenazah RSUD RAA Soewondo Pati.
Setelah terjadi penusukan, korban langsung dilarikan ke RS Sebening Kasih, Kecamatan Tayu, Pati.
Nahas, nyawa korban tak tertolong saat dalam perjalanan.
"Sudah tidak tertolong. Tidak tahu meninggal di jalan atau saat masih di rumah."
Baca juga: Pria di Pati Bunuh Perangkat Desa, Amarah Memuncak akibat Perselingkuhan Korban dengan Ibunya
"Lukanya satu di sekitar sini (menunjuk bagian ulu hati)," papar dia.
Saat ditemui di tempat lain, Kasatreskrim Polresta Pati, Kompol M. Alfan Armin, menceritakan kronologi pembunuhan ini.
Mulanya, pelaku mendatangi rumah korban dengan menggedor pintu depan.