TRIBUNNEWS.COM - Bentara Budaya Yogyakarta menggelar pameran seni rupa dan ilustrasi buku bertajuk 'Ratu Adil'.
Pamaeran ini di gelar pada 25 Januari-4 Februari 2024 di Bentara Budaya Yogyakarta yang beralamat di Jl Suroto Nomor 2, Kotabaru.
Performance Art Bajildoran Barsundi dan Jogja Hip-Hop Foundation (JHF), turut memeriahkan pameran ini.
Pameran ini sebagai kelanjutan dari pameran serupa yang telah diselenggarakan di Bentara Budaya Jakarta sebelumnya.
“Ratu Adil” menampilkan karya lukisan maupun drawing oleh Budi Ubrux. Pameran ini merupakan wujud kolaborasi antara Sindhunata sebagai penulis dan Budi Ubrux sebagai seniman.
Sindhunata meluncurkan bukunya berjudul “Ratu Adil: Ramalan Jayabaya dan Sejarah Perlawanan Wong Cilik” pada tanggal 11 Januari 2024 lalu di Bentara Budaya Jakarta.
Dalam bukunya, beliau menjabarkan peristiwa masa lampau tentang perjuangan wong cilik atau rakyat pada masa kolonialisme Belanda.
Menurut Sindhunata, membangkitkan kembali jejak histori tidak cukup hanya dengan tulisan. Perlu “Historical Imajination” untuk menghidupkan kembali kisah ini.
Oleh sebab itu, Sindhunata mengajak Budi Ubrux untuk berkolaboraasi menghasilkan karya seni “Ratu Adil”.
Sindhunata sebagai penulis mengutarakan gagasan pokok, simbol, atau ikon sehingga memantik Budi Ubrux untuk menuangkan ide dan imajinasinya pada kanvas atau kertasnya.
Budi Ubrux berperan untuk menafsirkan karya tulis ke dalam bentuk visual atau cerita bergambar.
Baca juga: Saat Hasto Dibuat Kagum oleh Pameran Lukisan Karya Budi Ubrux di Bentara Budaya Jakarta
Kolaborasi ini mendapat pujian dari berbagai kalangan lantaran isu “Ratu Adil” bisa dikemas lebih ringan melalui pameran ini.
Sehingga, memudahkan bagi orang awam memahami kembali kisah tersebut.
Sindhunata atau yang lebih akrab disapa Romo Sindhu, menaruh perhatiannya pada mesianisme atau Ratu Adil.