TRIBUNNEWS.COM, LUWU TIMUR - Harisman (40) dan Muh Sahdan (31), dua warga Luwu Timur, Sulawesi Selatan (Sulsel), tewas akibat tersambar petir saat bermain ponsel, Minggu (4/2/2024).
Harisman merupakan karyawan swasta, warga Jl Flores, Desa Asuli, Kecamatan Towuti.
Sementara Muh Sahdan (31), kuli bangunan, warga Jl Tosalili, Desa Nikel, Kecamatan Nuha, Luwu Timur.
Baca juga: Detik-detik 12 Petani di Bali Tersambar Petir saat Berteduh, 1 Orang Tewas dan 3 Korban Luka Berat
"Beberapa saat sebelum kejadian, saksi Muh Sadat melihat kedua korban masih di bawah pondok. Kedua korban masih menyentuh tanah serta sedang memegang dan melihat handphone," kata Kasi Humas Polres Luwu Timur, Bripka Muh Taufik.
Harisman dan Sahdan saat itu sedang mengerjakan sebuah rumah bersama satu kuli bangunan bernama Muh Sadat (30).
Muh Sadat warga Jl Tosalili, Desa Nikel, Kecamatan Nuha.
Saat turun hujan, lanjut Muh Taufik, mereka berteduh di pondok yang berdekatan dengan rumah yang sedang dibangun.
"Namun tiba-tiba petir datang dan menyambar kedua korban yang masih menginjak tanah," kata Bripka Taufik.
Adapun Muh Sadat tidak tersambar petir karena sudah berada di atas pondok.
Muh Sadat kaget setelah melihat dua korban sudah tergeletak di atas tanah dan meninggal.
Sadat lalu meminta bantuan kepada warga yang berada di dekat lokasi kejadian.
Baca juga: Seorang Pekerja Tambang Batu di Subang Tewas Tersambar Petir, 9 Lainnya Terluka Bakar
Korban Muh Sahdan lalu dibawa warga ke Puskesmas Wawondula, Kecamatan Towuti.
Sementara korban Harisman dibawa ke Klinik PT Vale Indonesia di Sorowako, Kecamatan Nuha.
Tips terhindar dari tersambar petir
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Luwu Timur membagikan beberapa tips agar terhindar dari sambaran petir.