TRIBUNNEWS.COM - Berikut berita populer regional Tribunnews.com selama 24 jam terakhir.
Bocah 5 tahun di Aceh Barat tewas dianiaya dengan sadis oleh pacar ibunya.
Korban sempat minta ampun agar tak disiksa lagi, namun pelaku justru makin beringas menganiaya korban.
Usai korban meninggal, ibu korban sempat berbohong terkait penyebab kematian bocah itu kepada mantan suaminya.
Berita lain, viral di media sosial rombongan pengantar jenazah menyerang rumah warga.
Peristiwa itu terjadi karena rombongan pengantar jenazah diduga tak terima ditegur.
Dihimpun Tribunnews.com, Senin (26/2/2024), berikut 5 berita populer regional selama 24 jam terakhir:
1. Bocah 5 Tahun di Aceh Barat Tewas Dianiaya Pacar Ibunya, Sempat Minta Ampun agar Tak Disiksa Lagi
Nasib tragis dialami bocah berusia 5 tahun di Aceh Barat berinisial BG.
Ia tewas setelah dianiaya dengan sadis oleh pacar ibunya, AZ alias Ayi (22), warga Desa Gampong Teungoh, Kecamatan Samatiga, Aceh Barat.
Mengutip Serambinews.com, BG diduga dibunuh demi melancarkan hubungan gelap pelaku dengan ibu korban.
Baca juga: Berawal dari Penemuan Sandal, Bocah yang Sempat Dilaporkan Hilang Ditemukan Tewas di Embung
"Korban BG meninggal dunia akibat penganiayaan berat oleh pelaku Ayi."
"Ayi merupakan pacar ibu kandung korban," kata Kasat Reskrim Polres Aceh Barat, Fachmi Suciandi saat konferensi pers di Mapolres Aceh Barat, Jumat (23/2/2024).
2. Gempa Terkini M 5,1 Guncang Bayah Banten, BMKG Sebut Gempa Susulan, Tidak Berpotensi Tsunami
Gempa bumi berkekuatan M 5,1 mengguncang wilayah Samudera Hindia Selatan Jawa, barat daya Bayah, Lebak, Banten, Minggu (25/2/2024) pukul 22.04.56 WIB.
Analisis Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) BMKG menunjukkan gempa bumi ini memiliki parameter update dengan magnitudo M 5,0.
Episenter gempa bumi terletak pada koordinat 7,61 derajat LS ; 105,88 derajat BT, atau tepatnya berlokasi di laut pada jarak 85 Km arah Barat Daya Bayah, Banten pada kedalaman 43 km.
Kepala Pusat Gempabumi dan Tsunami BMKG, Daryono mengungkapkan, dengan memperhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposenternya, gempa bumi yang terjadi merupakan jenis gempa bumi dangkal akibat adanya aktivitas subduksi.
"Hasil pemodelan menunjukkan bahwa gempa bumi ini tidak berpotensi tsunami," ungkap Daryono melalui keterangan tertulis.
3. Imam Masjid di Sinjai Ditikam seusai Salat Subuh, Diduga Pelaku Alami Gangguan Jiwa
Seorang imam masjid di Kabupaten Sinjai, Sulawesi Selatan bernama Abdu Kadir (70) ditikam pada Sabtu (24/2/2024).
Kapolsek Tellulimpoe, AKP Welman telah mengamankan pelaku penikaman yang bernama Muhammad Anas (57).
Diduga pelaku merupakan orang dengan gangguan jiwa (ODGJ).
Kasus penikaman terjadi di Masjid Babul Khair Dusun Koro, Desa Tellulimpoe, Kecamatan Tellulimpoe, Kabupaten Sinjai.
Menurut AKP Welman, pelaku sering menjalani perawatan di Puskesmas Mannanti.
4. Viral Rombongan Pengantar Jenazah di Maros Serang Rumah Warga, Diduga Tak Terima Ditegur
Sebuah video yang merekam detik-detik rumah warga diserang rombongan pengantar jenazah viral di media sosial.
Dalam video yang diunggah di akun Instagram @memomedsos, Sabtu (24/2/2024) lalu memperlihatkan mulanya seorang pria berbaju putih tengah berdiri di depan rumahnya yang berada di pinggir jalan raya.
Dari rekaman kamera CCTV di rumahnya, pria tersebut tampak ditarik wanita yang diduga sang istri agar masuk ke dalam rumah.
Tak berselang lama, tiga orang pria berlarian ke arah rumah tersebut.
Lalu, disusul dua orang lainnya yang juga ikut menyerang pemilik rumah itu.
5. Caleg DPR RI Dapil Jateng V Diduga Lakukan Kekerasan Seksual, Korban Dicabuli di Hotel Solo Balu
Seorang caleg DPR RI dapil Jateng V dilaporkan atas kasus kekerasan seksual yang dilakukan terhadap wanita berinisial AL.
Dugaan kasus kekerasan seksual dilakukan pelaku yang berinisial A di Solo, Jawa Tengah pada 17 Februari 2024.
Kuasa hukum korban, Agung Handi mengatakan kliennya diajak pelaku ke sebuah bar yang ada di kawasan Kecamatan Banjarsari, Kota Solo.
Korban sempat menolak tawaran tersebut, namun pelaku memberikan iming-iming untuk mempermudah masalahnya.
"Di sisi lain itu juga ada ancaman, dan kami ada buktinya itu," ungkapnya.
(Tribunnews.com)