TRIBUNNEWS.COM, AMBON - Sejak tiga minggu terakhir kelangkaan Bahan Bakar Minyak (BBM) terjadi di Kabupaten Maluku Barat Daya (MBD).
Pertamina Patra Niaga Regional Papua Maluku mengakui hal ini.
Area Manager Comm, Rel & CSR Pertamina Patra Niaga Regional Papua Maluku, Edi Mangun mengungkapkan, kelangkaan BBM di MBD disebabkan karena terhambatnya proses distribusi lantaran cuaca buruh di wilayah tersebut.
"Kami harus akui saat ini kondisi cuaca di perairan Maluku sedang gelombang tinggi sehingga terhambatnya penyaluran BBM," kata Edi Mangun dalam keterangan pers yang diterima wartawan, Jumat (1/3/2024).
Baca juga: Harga BBM Naik per 1 Maret 2024, Cek Daftarnya di Seluruh Indonesia
Untuk mengatasi hal tersebut, Edi menegaskan pihaknya tengah mengerahkan tim terkait untuk menyalurkan pasokan BBM melalui Fuel Terminal terdekat.
"Saat ini kami sudah saling berkoordinasi dan kami putuskan untuk kirimkan BBM dari Fuel Terminal terdekat yaitu Saumlaki. Kami upayakan agar segera sampai untuk tetap menjaga pasokan BBM yang ada di wilayah Maluku Barat Daya," tegasnya.
Menurut Edi, stok BBM pada kondisi normal bisa bertahan tiga hingga lima hari.
"Fenomena seperti ini menjadi tantangan besar bagi kami, karena kalau dalam kondisi normal, kami bisa menjaga pasokan BBM seperti biasa, hanya saja pengaruh cuaca buruk serta gelombang laut yang tinggi sangat menyulitkan kami dalam melakukan penyaluran BBM," imbuhnya.
Dia pun meminta pengertian masyarakat terkait kendala yang terjadi di wilayah Kabupaten MBD.
Pihaknya akan terus mengupayakan yang terbaik, agar penyaluran energi merata di wilayah MBD.
"Kami mohon maaf atas kendala yang terjadi, tentu masyarakat di Maluku Barat Daya lebih paham akan letak geografis wilayah Maluku dan bagaimana keadaan disana, kami berupaya semaksimal mungkin untuk memastikan penyaluran BBM tetap terjaga dengan segala masalah yang ada," ujarnya.
Baca juga: Harga BBM Pertamina se-Indonesia Hari Ini, 26 Februari 2024: Pertamax Rp 12.950 per Liter
Terkait hal ini, Pertamina Patra Niaga Regional Papua Maluku melakukan upaya supply sementara dengan menyalurkan stok BBM jenis Gasoline sebanyak 50 KL ke SPBU Moa.
Selanjutnya, penyaluran BBM dengan tujuan SPBU Moa akan dilakukan dengan mengirimkan BBM jenis Gasoline sebanyak 150 KL, Gasoil sebanyak 20 KL, Minyak Tanah sebanyak 35 KL.
Sedangkan untuk tujuan SPBU Tepa, penyaluran BBM jenis Gasoline sebanyak 80 KL, Gasoil sebanyak 10 KL, Minyak Tanah sebanyak 75 KL yang akan tiba dalam beberapa hari ke depan.
Artikel ini telah tayang di TribunAmbon.com dengan judul Pertamina Ungkap Cuaca Buruk jadi Kendala Penyaluran BBM di Kabupaten MBD