News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Cinta Segitiga Berujung Maut

Devara Caleg DPR RI yang Jadi Tersangka Pembunuhan Tidak Pernah Kampanye, Ini Kata Partai Garuda

Editor: Erik S
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Devara Putri Prananda caleg DPR RI Dapil IX Jabar, menjadi otak pembunuhan Indriana (25) warga Cipinang, Jakarta Timur yang mayatnya ditemukan terbungkus selimut, di Kota Banjar.

TRIBUNNEWS.COM, MAJALENGKA - Devara Putri Prananda nampaknya tidak serius menjadi calon anggota legislatif atau Caleg DPR RI.

Tersangka pembunuhan Indriana Dewi (24) itu sama sekali tidak pernah berkampanye di daerah pemilihannya yakni Sumedang, Majalengka, dan Subang.

"Enggak ada (kampanye di Majalengka), tim sukses juga enggak ada di Majalengka," kata Ketua DPC Partai Garuda Kabupaten Majalengka, Soleh Somantri, Selasa (5/3/2024).

Baca juga: Devara Putri dan Didot Rencanakan Pembunuhan Selama Seminggu, Ada Rencana Racuni Indriana

Selain tidak pernah kampanye, Devara juga tidak pernah memasang alat peraga kampanye (APK) dari mulai spanduk, baliho, stiker, dan lainnya di Dapil Jawa Barat IX.

Soleh Somantri bahkan mengaku tidak pernah berkomunikasi langsung dengan Devara.

"Kami mencoba membangun komunikasi dengan yang bersangkutan juga tidak direspons, sehingga seperti tidak serius berkampanye di Majalengka," ujar Soleh Somantri.

Soleh mengakui, sejak ramainya pemberitaan Devara yang menjadi pelaku utama pembunuhan DPP Partai Garuda langsung mengambil sikap menonaktifkannya.

Bahkan, pihaknya juga mengakui sama sekali tidak mengenal dan tidak mengetahui sosok Devara yang menjadi Caleg DPR RI dari Partai Garuda di Dapil Jabar IX.

"Sebenarnya, saya juga belum tahu kebenaran dari kasus ini, tetapi kalau melihat namanya, ya, yang itu (Caleg DPR RI dari Partai Garuda di Dapil Jabar IX)," kata Soleh Somantri.

Berdasarkan penghitungan suara sementara, Devara Putri Prananda mengumpulkan 226 suara.

Perolehan suara itu berdasarkan data real count KPU dengan data masuk 67,38 persen, atau penghitungan 8.366 dari 12.416 TPS, yang dapat dipantau langsung  di laman pemilu2024.kpu.go.id, Minggu (3/3/2024).

Dikutip TribunJakarta dari goodkind.id, Devara Putri Prananda mempunyai misi mengusulkan program kesehatan gratis bagi masyarakat yang tidak mampu.

Baca juga: Polisi Bongkar Keseharian Devara Putri, Dalang Pembunuhan Indriana, Jualan Nasi Kuning 

Program ini akan menjamin akses masyarakat terhadap pelayanan kesehatan yang berkualitas dan terjangkau, sehingga dapat meningkatkan kesehatan dan kesejahteraan masyarakat.

Tidak murni karena cinta segitiga

Ternyata selain cinta segitiga, ada motif lain Devara Putri dan kekasihnya, Didot Alfiansyah membunuh Indriana.

Pembunuhan itu diotaki oleh Devara Putri dan Didot lalu dilakukan Muhammad Reza Swastika sebagai eksekutor.

Indriana dibunuh di dalam mobil di kawasan Bukit Pelangi, Kabupaten Bogor lalu jasadnya dibuang di jurang kawasan Kota Banjar.

Dijelaskan Kabid Humas Polda Jabar Kombes Pol Jules Abraham, motif pembunuhan ini adalah cinta segitiga.

Baca juga: Begini Kesaksian Ketua DPC Partai Garuda Terkait Devara, Caleg DPR RI yang Jadi Tersangka Pembunuhan

"Motifnya cinta segitiga antara DA (Didot) dan DP (Devara) dan korban (Indriana)," ucapnya dikutip dari YouTube Kompas TV, Rabu (6/2/2024).

Didot menjalin hubungan dengan Indriana sekaligus dengan Devara.

Devara yang mengetahui hal itu merasa cemburu dan meminta Didot menghabisi nyawa Indriana.

Namun selain cinta segitiga, Jules Abraham mengungkap motif lain pembunuhan ini yakni pelaku ingin menguasai harta korban.

"Tersangka ingin menguasai harta korban," sambungnya.

Pasalnya setelah dibunuh, Devara dan Didot menjual barang-barang mewah milik korban.

Dapat Rp68 juta

Didot Alfiansyah dan Devara Putri Prananda menjual barang mewah milik Indriana Dewi Eka Saputri setelah membunuhnya di Kabupaten Bogor, Selasa 20 Februari 2024.

Mulai dari perhiasan, tas Louis Vuitton, hingga jam tangan Rolex dijual pelaku dengan harga Rp68 juta.

Baca juga: Seusai Bunuh Indriana, Didot Suruh Devara Nyamar jadi Ojol Antar Sate ke Rumah Korban, Ini Tujuannya

Uang tersebut kemudian dibagi-bagi. Didot membawa paling banyak sekitar Rp30 juta lebih.

Kemudian Didot dan Devara Putri membayar Reza Swastika dari uang tersebut.

Namun tak sesuai yang dijanjikan, pasangan keji itu baru membayar setengahnya.

"Dibagikan untuk MR (Reza) sebagai eksekutor Rp 15 juta dan iPhone 8 juta. Lalu DP (Devara Putri) dibelikan iPhone seharga Rp14 juta, sisanya dibawa DA (Didot)," katanya.

Jika dijumlahkan, Reza mendapatkan Rp23 juta dan Devara Rp14 juta sehingga totalnya Rp37 juta dari Rp68 juta.

Itu artinya, Didot membawa sisa uang paling banyak yakni Rp31 juta.

Penulis: Ahmad Imam Baehaqi

Artikel ini telah tayang di TribunCirebon.com dengan judul Caleg DPR RI Dapil Jabar IX dari Partai Garuda Jadi Pelaku Pembunuhan, Tak Berkampanye di Majalengka

dan

Tak Cuma Cinta Segitiga, Terkuak Motif Lain Indriana Dibunuh Oleh Caleg DPR Devara Putri dan Didot

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini