"Omzet hari ini meningkat," ujar Izur yang tetap berharap banjir tak pernah terjadi meski baginya di satu sisi memberikan keuntungan.
Ani (22), yang sepeda motornya kemarin juga mogok karena kemasukan air, mengaku tak punya pilihan selain ke bengkel agar sepeda motornya bisa segera hidup kembali.
Banjir merendang separuh sepeda motor miliknya.
"Tadi langsung mogok. Harus diperbaiki sekarang biar bisa pulang," ujar Ani saat ditemui di bengkel milik Izul.
"Harapan saya sih motornya nyala lagi, soalnya bingung kalau motor mogok begini pulangnya agak susah. Apalagi enggak ada angkutan umum juga," katanya.
Saat banjir menerjang, kedalaman air di beberapa titik di lahan parkir PT Longrich Indonesia mencapai satu meteran. Beberapa sepeda motor bahkan terendam hingga tak terlihat.
Para karyawan dipulangkan lebih cepat karena bencana banjir ini.
"Tadi saya datang untuk shift pagi pukul 06.00 WIB mah belum ada airnya, tapi pas pukul 09.00 WIB ada info parkiran banjir, para karyawan pada keluar jadinya menyelamatkan motor masing-masing," ujar Herlina (22), karyawan PT Longrich Indonesia, kemarin.
Camat Pabedilan, Yusuf Hermawan mengatakan banjir yang merendam lahan parkir pabrik produksi sepatu dan sandal itu merupakan kiriman dari wilayah Kuningan.
Sungai Cisanggarung yang melintas wilayah Pabedilan meluap dan airnya menyebar ke kawasan Pabedilan.
"Pabrik dihentikan terlebih dahulu dari produksi, karena banjir," jelas Yusuf.
Banjir merendam lebih dari 20 ribu rumah warga di sembilan kecamatan di Kabupaten Cirebon.
"Update sampai sore ini, terdapat 36 desa yang terendam," ujar Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Cirebon, Deni Nurcahya di Polsek Pabedilan, kemarin.
Dua warga di dua desa yang terdampak banjir, yakni Desa Ambit dan Desa Karangsari di Kecamatan Waled, dilaporkan meninggal.